✔ Memahami Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Kata ‘ekonomi’ merupakan istilah yang familiar diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat rumahtangga tidak mempunyai cukup penghasilan untuk membiayai kebutuhan hidup, biasanya mereka disebut 'golongan ekonomi lemah’ atau 'kelas ekonomi sulit'. Lantas, apa sebetulnya makna kata tersebut? Dalam bahan ini kita akan mempelajari konsep dasar ekonomi dan ilmu ekonomi.
1. PENGERTIAN EKONOMI DAN ILMU EKONOMI.
Secara etimologi, kata ekonomi (economy) berasal dari bahasa Yunani oikonomia (οἰκονομία), terbentuk dari kata oikos (οίκος) – berarti rumahtangga, dan nemein (νęμoμαι) – yang artinya mengelola. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa ekonomi yaitu kegiatan mengelola rumahtangga.
Pada kenyataannya, setiap rumahtangga menghadapi banyak sekali persoalan, contohnya dalam memilih siapa yang bertugas membersihkan rumah, siapa yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan, siapa yang diberi kiprah memasak, mencuci, dan sebagainya.
Persoalan tersebut muncul lantaran keterbatasan sumberdaya yang dimiliki rumahtangga, mungkin terkait jumlah individu dalam rumahtangga, luas area daerah tinggal, penghasilan yang diterima, serta faktor lain. Oleh lantaran terbatasnya sumberdaya, rumahtangga mesti bisa mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki untuk memenuhi setiap kebutuhannya.
Lebih lanjut, rumahtangga disini bukan hanya dalam arti sempit (keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak); melainkan juga dari perspektif luas, yakni masyarakat (society) yang hidup dalam suatu wilayah kedaulatan, yang disebut negara.
Permasalahan yang dihadapi negara juga sangat kompleks, mulai dari siapa yang bertugas menjadi pemimpin, siapa yang mengawasi anggaran, siapa yang menyediakan kebutuhan masyarakat, membangun infrastruktur, dan seterusnya.
Dari citra diatas terdapat dua kata kunci yang menempel pada pengertian ekonomi, yakni:
Dikarenakan sumberdaya yang terbatas, maka pengelolaan dan pengalokasiannya ditentukan melalui skala prioritas. Saat memilih prioritas tersebut, digunakanlah prinsip ekonomi, yakni bagaimana memanfaatkan sumberdaya yang tersedia untuk memperoleh output yang optimal.
Contoh sederhana: dalam sebuah sentra perbelanjaan, banyak sekali pilihan produk yang ditawarkan, ibarat pakaian, makanan-minuman, perangkat elektronik, perhiasan, dan lain-lain. Namun mengingat keterbatasan dana yang dimiliki, kita dihadapkan pada pilihan untuk membeli produk menurut prioritas tertentu (misalnya membeli makanan-minuman, sebagai kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi).
2. ILMU EKONOMI POSITIF DAN ILMU EKONOMI NORMATIF.
Dalam ilmu ekonomi terdapat dua kajian, yakni ilmu ekonomi positif (positive economics) dan ilmu ekonomi normatif (normative economics). Adapun perbedaan keduanya adalah:
3. KEGIATAN EKONOMI DAN HUBUNGAN ANTARA PELAKU EKONOMI
Untuk mempermudah citra mengenai kegiatan ekonomi, berikut diagram sirkular (circular flow) yang menjelaskan kekerabatan antara faktor rumahtangga dengan perusahaan, sebagai pelaku-pelaku ekonomi.
keterangan:
Disisi lain, pendapatan dipakai RT untuk konsumsi; disini RT melaksanakan pengeluaran untuk mendapatkan barang & jasa, sementara perusahaan memperoleh keuntungan penjualan. Kemudian keuntungan dipakai untuk kegiatan produksi selanjutnya, dan kegiatan ekonomi berulang kembali.
4. KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI DAN EFISIENSI.
Karena keterbatasan sumberdaya, dibuatlah instrumen yang memuat kemungkinan melaksanakan produksi terhadap sumberdaya tersebut. Instrumen ini dikenal dengan istilah Production Possibilities Frontier atau Kurva Batas Kemungkinan Produksi, yang menggambarkan kombinasi output yang bisa di produksi dengan sumberdaya dan metode yang dimiliki.
Kurva produksi dikatakan efisien jikalau semua faktor produksi terpakai atau terkonsumsi, tanpa meninggalkan sisa.
keterangan:
Output produksi dikatakan efisien jikalau semua faktor produksi bisa diserap dalam produksi. Hal tersebut tergambar di titik yang bersinggungan dengan kurva batas kemampuan produksi, yakni titik A dan titik B.
Sementara titik C menggambarkan inefisiensi, lantaran tidak semua faktor produksi digunakan; dan titik D yaitu keadaan yang mustahil dicapai, lantaran melebihi batas kemampuan produksi.
5. PENUTUP.
Dari uraian diatas kita bisa mempelajari bagaimana konsep ekonomi dan ilmu ekonomi terbentuk, serta unsur-unsur yang menjadi fokus kajian ilmu ekonomi. *
Referensi:
Mengenal Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro, Konsep Pasar, serta Hakikat Perdagangan
Konsep Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) dalam Ilmu Ekonomi Sumber http://www.ajarekonomi.com
1. PENGERTIAN EKONOMI DAN ILMU EKONOMI.
Secara etimologi, kata ekonomi (economy) berasal dari bahasa Yunani oikonomia (οἰκονομία), terbentuk dari kata oikos (οίκος) – berarti rumahtangga, dan nemein (νęμoμαι) – yang artinya mengelola. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa ekonomi yaitu kegiatan mengelola rumahtangga.
Pada kenyataannya, setiap rumahtangga menghadapi banyak sekali persoalan, contohnya dalam memilih siapa yang bertugas membersihkan rumah, siapa yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan, siapa yang diberi kiprah memasak, mencuci, dan sebagainya.
Persoalan tersebut muncul lantaran keterbatasan sumberdaya yang dimiliki rumahtangga, mungkin terkait jumlah individu dalam rumahtangga, luas area daerah tinggal, penghasilan yang diterima, serta faktor lain. Oleh lantaran terbatasnya sumberdaya, rumahtangga mesti bisa mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki untuk memenuhi setiap kebutuhannya.
Lebih lanjut, rumahtangga disini bukan hanya dalam arti sempit (keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak); melainkan juga dari perspektif luas, yakni masyarakat (society) yang hidup dalam suatu wilayah kedaulatan, yang disebut negara.
Permasalahan yang dihadapi negara juga sangat kompleks, mulai dari siapa yang bertugas menjadi pemimpin, siapa yang mengawasi anggaran, siapa yang menyediakan kebutuhan masyarakat, membangun infrastruktur, dan seterusnya.
Dari citra diatas terdapat dua kata kunci yang menempel pada pengertian ekonomi, yakni:
- keterbatasan sumberdaya (scarcity of resources).
- pengelolaan dan pengalokasian sumberdaya (management and allocation of resources).
Dikarenakan sumberdaya yang terbatas, maka pengelolaan dan pengalokasiannya ditentukan melalui skala prioritas. Saat memilih prioritas tersebut, digunakanlah prinsip ekonomi, yakni bagaimana memanfaatkan sumberdaya yang tersedia untuk memperoleh output yang optimal.
Contoh sederhana: dalam sebuah sentra perbelanjaan, banyak sekali pilihan produk yang ditawarkan, ibarat pakaian, makanan-minuman, perangkat elektronik, perhiasan, dan lain-lain. Namun mengingat keterbatasan dana yang dimiliki, kita dihadapkan pada pilihan untuk membeli produk menurut prioritas tertentu (misalnya membeli makanan-minuman, sebagai kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi).
2. ILMU EKONOMI POSITIF DAN ILMU EKONOMI NORMATIF.
Dalam ilmu ekonomi terdapat dua kajian, yakni ilmu ekonomi positif (positive economics) dan ilmu ekonomi normatif (normative economics). Adapun perbedaan keduanya adalah:
- dalam ilmu ekonomi positif, analisa ekonomi didasarkan pada bagaimana perekonomian bekerja dalam tataran realita.
- pada ilmu ekonomi normatif, analisa ekonomi didasarkan pada bagaimana seharusnya perekonomian bekerja. Dengan kata lain, ilmu ekonomi normatif pertanda kondisi ideal dari sebuah perekonomian.
3. KEGIATAN EKONOMI DAN HUBUNGAN ANTARA PELAKU EKONOMI
Untuk mempermudah citra mengenai kegiatan ekonomi, berikut diagram sirkular (circular flow) yang menjelaskan kekerabatan antara faktor rumahtangga dengan perusahaan, sebagai pelaku-pelaku ekonomi.
keterangan:
- rumahtangga (RT) mempunyai input berupa tenaga kerja dan modal yang diharapkan perusahaan untuk memproduksi barang & jasa. Untuk memanfaatkan input tersebut, perusahaan membayar upah/sewa dan RT menerimanya sebagai pendapatan.
Disisi lain, pendapatan dipakai RT untuk konsumsi; disini RT melaksanakan pengeluaran untuk mendapatkan barang & jasa, sementara perusahaan memperoleh keuntungan penjualan. Kemudian keuntungan dipakai untuk kegiatan produksi selanjutnya, dan kegiatan ekonomi berulang kembali.
4. KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI DAN EFISIENSI.
Karena keterbatasan sumberdaya, dibuatlah instrumen yang memuat kemungkinan melaksanakan produksi terhadap sumberdaya tersebut. Instrumen ini dikenal dengan istilah Production Possibilities Frontier atau Kurva Batas Kemungkinan Produksi, yang menggambarkan kombinasi output yang bisa di produksi dengan sumberdaya dan metode yang dimiliki.
Kurva produksi dikatakan efisien jikalau semua faktor produksi terpakai atau terkonsumsi, tanpa meninggalkan sisa.
keterangan:
- kurva diatas menyatakan bahwa kombinasi produksi dari meja dan dingklik bisa dicapai dengan masing-masing kuantitas ibarat yang tergambar dalam titik A (700 dingklik dan 500 meja), titik B ( 500 dingklik dan 600 meja), serta titik C (200 dingklik dan 200 meja).
Output produksi dikatakan efisien jikalau semua faktor produksi bisa diserap dalam produksi. Hal tersebut tergambar di titik yang bersinggungan dengan kurva batas kemampuan produksi, yakni titik A dan titik B.
Sementara titik C menggambarkan inefisiensi, lantaran tidak semua faktor produksi digunakan; dan titik D yaitu keadaan yang mustahil dicapai, lantaran melebihi batas kemampuan produksi.
5. PENUTUP.
Dari uraian diatas kita bisa mempelajari bagaimana konsep ekonomi dan ilmu ekonomi terbentuk, serta unsur-unsur yang menjadi fokus kajian ilmu ekonomi. *
Referensi:
- Blanchard, Olivier. (2006). Macroeconomics, Fourth Edition, Pearson International Edition.
- Samuelson, Paul A., and William D. Nordhaus. (2002). Economics, Seventeenth Edition, McGraw-Hill.
Mengenal Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro, Konsep Pasar, serta Hakikat Perdagangan
Konsep Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) dalam Ilmu Ekonomi Sumber http://www.ajarekonomi.com
0 Response to "✔ Memahami Konsep Dasar Ilmu Ekonomi"
Posting Komentar