iklan

✔ Biar Anak Bakir Berkomunikasi



Masalah berkomunikasi atau berbicara pada anak usia dini merupakan suatu hal yang penting. Pada umumnya, anak usia dini akan mulai berbicara pada usia 1 tahun atau lebih. Namun, sering juga ditemui kasus keterlambatan bicara atau speech delay pada bawah umur usia 2 – 3 tahun. Tidak jarang, hal ini menciptakan orang renta merasa khawatir alasannya ialah bisa mempengaruhi kemampuan komunikasi anak dengan lingkungan.

Perlu diingat, anak yang terlambat bicara bukan berarti ndeso secara intelegensi. Keterlambatan bicara pada anak bisa terjadi alasannya ialah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal menyerupai kurangnya pendengaran alasannya ialah nanah pendengaran sehingga anak sulit untuk memahami dan memakai bahasa, kemudian ada pula gangguan pada otak anak sehingga ia sulit memakai lidah, bibir, dan rahang untuk berbicara. Faktor eksternal dari lingkungan menyerupai kurangnya interaksi dengan orangtua, atau terlalu sering menonton televisi.

Ada beberapa tips yang bisa diaplikasikan orang renta untuk mendorong kemampuan komunikasi pada anak. Berikut info kami sadur dari Sayangi Anak:

1. Sering-seringlah mengajak anak berbicara untuk menstimulasi kemampuan komunikasinya.
Dengan seringnya orang renta berbicara dengan anak, semakin banyak kosakata gres yang anak dengar. Anak akan mengamati cara bicara dan verbal wajah Anda. Anak akan mengingat apa yang diucapkan oleh lawan bicaranya, dan ada kemungkinan ia akan mengucapkannya di ketika yang lain. Anda juga bisa membacakan dongeng atau dongeng, untuk menstimulasi kemampuan anak untuk berkomunikasi. Amati reaksi anak ketika sedang diajak bicara. Apabila ia masih terlihat antusias, maka lanjutkan saja. Namun, apabila anak terlihat bosan dan sudah mulai terdistraksi oleh hal lain, maka lebih baik sudahi dulu dan lanjutkan di lain hari.

Baca juga mengenai Manfaat Mendongeng Untuk Anak

2. Ajari anak berinteraksi dengan sahabat sebayanya untuk menghilangkan rasa malunya.
Anak yang sulit bicara biasanya ialah anak yang pemalu. Untuk itu, biasakan anak bermain dengan teman-teman sebayanya. Ajari anak Anda bagaimana menyapa kemudian mengajak anak lain untuk bermain bersama. Ketika sedang bermain bersama teman-temannya, anak Anda akan berguru bagaimana cara bicara, cara bersosialisasi, dan cara bermain dari anak lainya.

3. Ajari anak mengucapkan kata dan kalimat dengan benar, biar anak tidak cadel.
Beberapa orangtua terkadang sengaja mencadel-cadelkan kata atau kalimat yang sedang diucapkan kepada anaknya, menyerupai susu menjadi cucu. Padahal, orangtua sebaiknya mengajari anak untuk mengucapkan kata- kata yang benar biar ia bisa berbahasa Indonesia dengan baik. Anda bisa memperjelas gerak bibir ketika sedang mengucapkan kata-kata. Pilih kata dan kalimat yang praktis dimengerti sesuai dengan usia anak Anda. Anda juga bisa memperlihatkan benda-benda sambil mendeskripsikannya kepada anak biar ia bisa mengenali benda apa saja yang ada di sekelilingnya.

4. Selalu dengarkan anak biar anak bisa membuka pikirannya dan bebas mengekspresikan perasaannya.
Setiap anak tentunya mempunyai masalahnya masing-masing. Untuk itu, Anda harus selalu mendengarkan apa saja yang mereka ucapkan, alasannya ialah anak membutuhkan orang yang bisa membantu memecahkan masalahnya. Ingat, jangan pernah kendalikan anak dengan menasihatinya apa saja yang harus dilakukan. Selalu mendengarkan anak juga bisa mendekatkan kekerabatan Anda berdua alasannya ialah saling memahami satu sama lain.

5. Hindari memakai lebih dari 1 bahasa ketika berbicara biar anak tidak bingung.
Ketika anak masih dalam tahap berguru bicara, Anda sebaiknya hanya memakai satu bahasa ketika sedang berbicara dengannya atau ketika sedang bicara dengan pasangan. Penggunaan lebih dari satu bahasa akan menciptakan anak galau dan kehilangan fokus. Apabila kemampuan bicara anak sudah lebih baik, Anda gres bisa memakai lebih dari satu bahasa. Selain untuk mengenalkan jenis bahasa baru, cara ini juga bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi si anak.

6. Kurangi penggunaan gadget alasannya ialah bisa menciptakan anak sulit bersosialisasi.
Sama halnya dengan orang dewasa, bawah umur juga suka memakai gadget, terutama untuk bermain game. Namun, Anda sebaiknya bisa tegas dalam membatasi anak untuk memakai gadget. Anak bisa sulit untuk meningkatkam kemampuan bicaranya apabila kebablasan bermain gadget. Terlalu asyik bermain gadget bisa menciptakan anak lupa akan orang-orang di sekitarnya.

7. Hindari anak menonton televisi sendirian tanpa pengawasan.
Terlalu sering menonton televisi bisa menghambat anak berguru bicara. Sebaiknya, hindari anak menonton televisi sendirian tanpa pengawasan. Pasalnya, tidak terjadi interaksi ketika sedang menonton televisi. Untuk itu, temani anak ketika sedang menonton program yang ia suka kemudian tanyakan apa saja soal program itu. Apabila anak belum bisa lancar bicara, maka Anda yang bisa menjelaskan soal program itu biar anak mengerti. Apabila tidak ada interaksi yang terjadi, anak akan tumbuh hanya sebagai pendengar yang tidak aktif. Selain itu, tayangan-tayangan televisi yang tidak sesuai usia anak juga bisa berdampak jelek terhadap perkembangan perilakunya.

8. Hindari penggunaan kata-kata negatif ketika berbicara dengan anak.
Anda harus menghindari penggunaan kata-kata yang negatif di depan anak. Ketika Anda mengucapkan kata atau kalimat yang positif, maka ia pun akan melaksanakan hal yang sama ketika berbicara dengan lawan bicaranya.

9. Ajari anak memakai bahasa badan dan verbal wajah ketika sedang berkomunikasi.
Anak perlu berguru wacana bagaimana memakai bahasa badan dan verbal wajah untuk memudahkannya ketika sedang berkomunikasi. Menggunakan bahasa badan sangat berkhasiat terutama ketika sedang berhadapan dengan lawan bicara yang mempunyai perbedaan bahasa dan budaya.

10. Ajak anak bernyanyi sebagi salah satu cara mengenalkan kosakata gres secara fun.
Musik diyakini mempunyai banyak manfaat bagi anak-anak, bahkan semenjak mereka masih di dalam kandungan. Anda bisa mengajak anak bernyanyi sambil bertepuk tangan atau menari untuk membuatnya terhibur sekaligus bisa mengetahui banyak kosakata baru. Kenalkan lagu bawah umur yang mempunyai lirik berunsur edukatif biar anak bisa bernyanyi sambil belajar.

11. Libatkan anak dalam aktifitas yang bisa mengasah kemampuan berkomunikasi.
Untuk mengasah kemampuan berkomunikasi anak, Anda bisa mengajaknya untuk terlibat dalam banyak sekali aktifitas dimana anak dituntut untuk aktif berbicara dan mendengar, menyerupai menelpon kakek neneknya. Dengan cara itu, anak bisa berguru wacana bagaimana melaksanakan komunikasi yang efektif serta bagaimana bersikap baik ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain.

12. Biasakan anak untuk bebas berbicara dan mengemukakan pendapatnya biar memupuk rasa percaya diri.
Anak harus terbiasa untuk bebas berbicara tanpa dibatasi dan juga bebas mengungkapkan pendapatnya, baik di rumah maupun sekolah. Beberapa anak justru tidak banyak bicara ketika sedang berada di sekolah, alasannya ialah mungkin aib dengan guru dan teman-temannya. Anda sebagai orangtua harus bisa membantu mengatasi problem itu semenjak anak masih berusia dini.

Sumber: Sayangi Anak
Sumber http://ngopiyux.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "✔ Biar Anak Bakir Berkomunikasi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel