iklan

Pengertian Dan Klasifiikasi Jamur (Fungi)

Fungi merupakan topik pembahasan Materi IPA Kelas VII Kurikulum 2013 Bab 3, beberapa hal yang akan dibahas ialah Pengertian Fungi, Reproduksi Fungi, dan Klasifikasi Fungi.

Mungkin dari kalian semua ada yang sedikit aneh dengan kata fungi, fungi ini ialah bahas latin dari jamur. Namun jamur atau fungi ini tidak semuanya berbentuk sepeti dalam bayangan awam, kita sering membayangkan bahwa jamur bebentuk mirip payung yang lebih berisi, tapi kenyataanya tidak semua demikian, Langsung aja mari simak klarifikasi berikut ini biar pengetahuan kalian wacana Jamur (Fungi) bertembah.

Fungi merupakan topik pembahasan Materi IPA Kelas VII Kurikulum  Pengertian dan Klasifiikasi Jamur (Fungi)

PENGERTIAN FUNGI ( JAMUR )

Fungi (jamur) ialah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak mempunyai klorofil. Sel jamur mempunyai dinding yang tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya tersebut dalam pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam kingdom nya tesendiri, ia tidak termasuk dalam kindom protista, monera, maupun plantae.

Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof (memperoleh masakan dari organisme lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit (hidup dengan menguai sampah oganik mirip bankai menjadi materi anoganik).

Ada juga jamur yang hidup secara benalu (memperoleh materi organik dari inangnya), adapula yang hidup dengan simbiosis mutualisme(yaitu hidup dengan organisme lain supaya sama-sama mendapatkan untung).

REPODUKSI FUNGI (JAMUR)

Seperti yang tadi sudah dijelaskan, jamur terbagi atas dua, yaitu uniseluler (bersel tunggal) dan multiseluler), nah keduanya ini mempunyai cara berkembang biak yang berbeda.

Jamur uniseluler berkembangbiak secara asecual dengan membentuk tunas, dan secara secual dengan membentuk spora askus.

Sedangkan jamur multiseluler yang terbentuk dari rangkaian sel membentuk benang mirip kapas, yang disebut benang hifa. Dalam perkembangbiakkannya secara asecual ia tetapkan benang hifa (fragmentasi), membentuk spora asecual yaitu zoospora, endospora, dan konidia. Secara secual melalui pelebuan anatara inti jantan dan inti bentina sehingga terbentuk spora  askus atau spora sidium.

Zoospora atau spora kembara ialah spoa yang sanggup bergerak di dalam air dengan memakai flagela. Makara jamur penghasil zoospora biasanya hidup di lingkungan yang lembab atau berair.

Endospora ialah spoa yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap tinggal di dalam sel tesebut, hingga kondisi memungkinkan untuk tumbuh.

Spora askus atau askospora ialah spora yang dihasilkan melalui perkawinan jamur ascomycota. Askospora terdapat dalam askus, biasanya berjumlah 8 spora. Spora yang dihasilkan dari perkawinan kelompok jamur Basidimycota disebut basidispora. Basidispoa terdapat di dalam basidium, dan biasanya berjumlah empat spora.

Konidia ialah spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Jika telah masak konidia paling ujung sanggup melepaskan diri.

Kesimpulan:
Reproduksi jamur unseluler:
Asecual(Membentuk tunas, membentuk spora)
Seksual(membentuk spora askus)

Reproduksi jamur multiseluler:
Asecual(Fragmentasi, zoospoa, konidia)
Seksual (Inti jantan dan inti betina bertemu, karenanya membentuk spora askus atau spora basidium)

KLASIFIKASI FUNGI ( JAMUR)

Jamur diklasifikasikan berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya. Dalam pembagian terstruktur mengenai dengan lima kingdom, jamur dibagi menjadi 4 divisi yaitu

  • Divisi Zygomycota

Fungi merupakan topik pembahasan Materi IPA Kelas VII Kurikulum  Pengertian dan Klasifiikasi Jamur (Fungi)
Tubuh Zygomycota terdiri dari benng hifa yang bersekat melintang, ada pula yang tidak bersekat melintang. Hifa bercabang-cabang banyak dan dinding selnya mengandung kitin.

Contoh jamur ini ialah jamur yang tumbuh pada tempe, selain itu ada juga yang hidup secara saprofit pada rotin, nasi, dan materi masakan lainnya. Ada pula yang hidup secara parasit, contohnya penyebab penyakit anyir pada ular jalar.

Jamur Zygomycota berkembangbiak secara asecual dengan spora. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dan ujungnya menggembung membentuk spoangium. Sporangium yang masuk berwarna hitam. Spoangium kemudian pecah dan spora tersebar, spora jatuh di daerah yang sesuai akan tumbuh membentuk benang baru.

Reproduksi secara secual dilakukan sebagai berikut :
dua hifa yakni hifa betina (hifa -) dan hifa jantan (hifa +) betemu, kemudian inti jantan dan inti betina melebu, terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot menghasilkan kota spora yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut zygospora. Zygospora mengalamai dormansi (istirahat) selama 1-3 bulan. Setelah itu zigospora akan berkecambah membentuk hifa. Hifa jantan dan betina hanya istilah saja , dan disebut jantan, jikalau hifanya memberi isi sel, disebut betina kalau mendapatkan isi sel.

  • Divisi Ascomycota
Fungi merupakan topik pembahasan Materi IPA Kelas VII Kurikulum  Pengertian dan Klasifiikasi Jamur (Fungi)

Ciri Khusus dari jamur Ascomycota ialah sanggup menghasilkan spora askus (askospora), yaitu spora hasil repoduksi secual, berjumlah 8 spora yang tersimpan di dalam kotak spoa. Kotak spora ini mirip kantong sehigngga disebut askus, untuk mengetahui bentuk dan stuktu askus diharapkan pengamatan yang teliti.
 
Reproduksi secara sesksual
Reproduksi secara secual sanggup dijelaskansecara ingkas sebagai berikut. Hifa yang bercabang-cabang ada yang berdifensiasi membentuk alat reproduksi betina yang ukurannya menjadi lebh besar, yang disebut askogonium. Di dekatnya , dari ujung hifa lain terbentuk alat repoduksi jantan yang disebut anteridium berinti haploid(n kromosom). Dari askogonium tumbuh akses yang menghubungkan antara askogonium dan anteridum. Saluran itu disebut trikogin. Melalui akses trikogin inilah inti sel dari anteidium pindah dan masuk ke dalam askogonium. Selanjutnya, inti anteridium dan inti askogonium berpasanga. Setelah terbentuk pasangan inti, dari askogonium tumbuh beberapa hifa. Hifa ini disebut sebagai hifa askogonium .

Nah ini yang berpasangan itu masuk ke dalam askogonium ,kemudian membelah secara mitosis, namun tetap saja berpasangan. Setelah memasuki inti hifa askogonium teus tumbuh, membentuk sekat melintang, dan bercabang-cabang banyak. Di ujung-ujung hifa askogonium ini terdapat dua int. Ujung hifainilah yang kelak akan membentuk askus. Cabang-cabang hifa itu dibungkus oleh miselium, bentuknya kompak,yang gampang menjadi badan buah atau askokarp.

Dua inti di dalam askus yang berasal dari ujung hifa itu membelah secara meiosis membentuk 8 buah spoa. Jadi, spoa tersebut terbentuk di dalam askus, alasannya ialah itulah disebut  spora askus. Spora askus sanggup tersebar kemana-mana alasannya ialah angin. Jika jatuh di daerah yang sesuai spora askus akan tumbuh menjadi benag hifa baru.

Reproduksi Secara AsecualSelain reproduksi secara secual, jamur ini juga melaksanakan perkembangbiakkan secara asecual melalui pembentukan tunas, pembentukan konidia, fragmentas. Warna spora dan konidia bemacam-macam. Ada yang hitam,coklat, bahkan kebiruan, dan juga ada yang merah oranye.
Ukuran badan Ascomycota ada yang mikroskopis (satu sel), ada yang makroskopis (dapat dilihat dengan mata). Golongan jamur ini ada yang hidup saprofit, benalu dan ada pula yang bersimbiosis.

Kesimpulan :
Ascomycota
Hidup saprofit,parasit, ada yang bersimbiosis
Hifa bersekat melintang, bercabang-cabang
Reproduksi asecual dengan tunas, fragmentasi, konidia
Reproduksi secual dengan menghasilkan spora askus


Divisi Basidiomycota

Fungi merupakan topik pembahasan Materi IPA Kelas VII Kurikulum  Pengertian dan Klasifiikasi Jamur (Fungi)

Jamur Basidiomycota umumnya merupakan jamur makroskopik, sanggup dilihat dengan mata alasannya ialah ukuannya yang besar. Pada isu terkini penghujan sanggup kita temukan pada pohon, contohnya jamur kuping, jamur pohon, atau di tanah yang banyak mengandung materi oganik, contohnya jamur barat.

Bentuk badan buahnya kebanyakan mirip payung contohnya pada jamur merang yang kalian amati. Basidiomycota ada yang dibudayakan contohnya jamur merang, jamur tiram, jamur shiltake, dan lainnya, jamur-jamur tersebut merupakan makan yang bergizi tinggi.

Hifa Basidiomycota mempunyai sekat melintang, berinti satu (monokaiotik) atau dua (dikariotik). Miseliumnya berada pada substrat. Dari hifa dikariotik sanggup muncul badan buah berbentuk payung atau bentuk lain yang menjulang di atas substrat. Bagian badan buah inilah yang yummy dimakan. Tubuh buah atau basidiokarp merupakan daerah tumbuhnya basidium. Setiap basidium menghasilkan 4 spora basidum.

Secara singkat daur hidup Basidiomycota :Hifa (+) bertemu hifa (-) à inti dari hifa (+)pindah ke hifa(-) à hifa dikariotik à tumbuh miselium muncul basidiokarpàmembentuk basidium à spora basidium
 
Kesimpulan :
Basidiomycota
Merupakan jamur makroskopik
Hifa bersekat melintang, monokariotik, atau dikariotik
Menghasilkan spora basidium dari reproduksi secualnya
Reproduksi asecual dengan Konidia

Divisi Deuteromycota

Fungi merupakan topik pembahasan Materi IPA Kelas VII Kurikulum  Pengertian dan Klasifiikasi Jamur (Fungi)

Telah dibahas sebelumnya bahwa jamu yang repoduksi secualnya menghasilkan askus digolongkan kedalam Ascomycota dan yang menghasilkan basidium digolobgkan kedalam Basidiomycota. Akan tetapi belum semua jamu yang dijumpai di alam telah diketahui cara repoduksi secualnya. Kira-kira terdapat sekitar 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi secualnya. Akibat dari hal ini Tidak ada yang sanggup menggolongkan 1500 jamur tersebut. Jamur yang demikian untuk sementara waktu digolongkan k dalam Deuteromycota atau “jamur tak tentu”. Makara Deuteromycota bukanlah penggolongan yang sejati atau bukan takson. Jika kemudian berdasarkan penelitian ada jenis dari jamu ini yang diketahui proses reproduksi secualnya,maka akan dimasukkan ke dalam ascomycota atau Basidiomycota. Sebagai cotnoh ialah jamur oncom yang mula-mula jamur ini berada di divisi deuteromycota dengan nama Monilla Sithophila. Namun sehabis diteliti ternyata jamur ini menghasilkan askus sehingga dimasukkan ke dalam Ascomycota.

Demikianlah materi "Pengertian dan Klasifiikasi Jamur (Fungi)" ini kami sampaikan. Semoga bermanfaat buat kalian semua.

Sumber http://baityjanaty.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Dan Klasifiikasi Jamur (Fungi)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel