iklan

√ 4 Sutradara Favorit

Salah satu indikator bagi saya untuk menonton sebuah film yakni faktor sutradara. Faktor ini cukup besar lengan berkuasa bagi saya disamping jalan dongeng yang menarik. Tak dipungkiri bahwa tugas seorang sutradara dalam menyutradarai film sangatlah besar. Sebuah film sanggup dikatakan sukses atau berkualitas jikalau ada seorang sutradara yang bertangan cuek dibalik layarnya. Oleh lantaran itu, saya akan mengurutkan 4 orang sutradara favorit saya hingga dikala ini. (urutan tidak berpengaruh)


1. Paul Greengrass


Salah satu indikator bagi saya untuk menonton sebuah film yakni faktor sutradara √ 4 Sutradara Favorit


Awal perkenalan saya dengan Paul Greengrass yakni film Bourne Supremacy dan Bourne Ultimatum. Berkat tangan cuek Paul dua film Bourne ini sukses menciptakan saya terkesima. Paul jugalah yang menciptakan film Bourne lebih terlihat suspense dan hidup berkat gaya semi dokumenter-nya. Walaupun saya bukan penggemar film action namun Bourne telah menciptakan saya lebih menghargai film action yang berkualitas dan berbeda dibandingkan film sejenis lainnya. Sutradara ini juga dikenal dengan gaya kamera bergoyangnya (shaky cam) yang menyebabkan kesan real dan dokumenter.


Notable movies: Bourne: Supremacy and Ultimatum, Bloody Sunday dan United 93


2. David Lynch


Salah satu indikator bagi saya untuk menonton sebuah film yakni faktor sutradara √ 4 Sutradara Favorit


Mungkin hanya sutradara sekelas David Lynch yang berhasil menempatkan 3 filmnya diurutan film terbaik versi saya. Tak dipungkiri lagi bahwa film The Elephant Man, Eraserhead dan Mulholland Dr. telah membawa saya ke dimensi gres dalam menonton film. Di film-film-nya David selalu menonjolkan sisi surealis, noir dan gelap. Film beliau pun kurang begitu disukai oleh lebih banyak didominasi moviegoers lantaran terkesan rumit, sulit dimengerti ataupun tidak sejalan dengan pandangan umum. Kemudian apa yang saya suka dari David Lynch? Satu hal yang pasti, beliau setiap film beliau selalu memperlihatkan arti gres dalam diri saya pribadi. Ketika saya menonton The Elephant Man, saya serasa dibawa kedalam kesakitan fisik seorang insan ditengah hagemoni insan normal namun di lain kesempatan ketika saya menonton Eraserhead saya pun dibawa ke tingkat kesakitan mental dan pikiran yang sanggup ditanggung oleh insan ditengah zaman industrialis. Banyak film-film David yang kemudian menjadi cult dan diapresiasi oleh sebagian kalangan tertentu. Saran saya, jangan pernah menonton film David Lynch jikalau anda sama sekali tidak mengerti film atau terlalu usang bekecimpung di film mainstream Hollywood.


Notable movies: Eraserhead, The Elephant Man, Blue Velvet dan Mulholland Dr.


3. Coen Brothers


Salah satu indikator bagi saya untuk menonton sebuah film yakni faktor sutradara √ 4 Sutradara Favorit


Coen Brothers atau lebih dikenal dengan nama individu Joel Coen dan Ethan Coen yakni dua orang saudara yang selalu berhubungan dalam memproduksi suatu film. Mereka berdua menciptakan skenario, menyutradari dan memproduseri film secara bersama walaupun biasanya di kredit title Joel sebagai sutradara dan Ethan sebagai produser. Film pertama yang saya tonton dari dua saudara ini yakni No Country For Old Men. Dan terus jelas lantaran film inilah saya mulai menyukai gaya penyutradaraan mereka dan semenjak dikala itu saya pun mulai menonton film-film mereka lainnya. Coen Brothers ini selalu menggunakan tema yang hampir sama dalam setiap filmnya menyerupai perebutan uang, konspirasi konyol, kriminalitas unik dan sarkasme atau humor gelap. Film mereka bantu-membantu serius namun selalu saja selipan humor-humor sarkasme yang pada kenyataannya justru mendukung jalan dongeng film tersebut. Karena itulah mengapa saya suka terhadap mereka.


Notable movies: No Country For Old Men, Fargo, The Big Lebowski dan O Brother Where Art Thou?


4. Majid Majidi


Salah satu indikator bagi saya untuk menonton sebuah film yakni faktor sutradara √ 4 Sutradara Favorit


Dari semua film yang saya tonton tidak ada satupun sutradara yang sanggup menyajikan nuansa neo-realis menyerupai Majid Majidi. Dalam setiap filmnya Majid selalu membawa nuansa tradisional dan kearifan budaya lokal. Apa yang disajikan dalam filmnya yakni sesuatu yang setiap hari niscaya terjadi diantara kita dan ini membawa saya kepada suatu visualisasi yang aktual dalam menonton film. Tentu semua orang masih ingat bagaimana akting Mohsen Ramezani yang begitu aktual dan natural ketika beliau menangis di film The Color of Paradise. Untuk ukuran industri film sekarang, pendekatan yang dilakukan Majid Majidi dalam setiap filmnya yakni sesuatu yang unik dan original.


Notable movies: Children of Heaven, The Color of Paradise dan Baran.



Sumber https://dionbarus.comm

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ 4 Sutradara Favorit"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel