iklan

9 Direktif Database Yang Dipakai Pada Ldap Server Di Linux Debian


 Direktif Database yang dipakai pada LDAP Server di Linux Debian 9 Direktif Database yang dipakai pada LDAP Server di Linux Debian

Sama halnya dengan aplikasi database lainnya, Open LDAP pun sanggup mempunyai aneka macam macam database di dalamnya. Sebagai contoh, bila misalkan Anda mempunyai aplikasi MySQL yang menyimpan brbagai macam database menyerupai database sales untuk menyimpan isu yang berkaitan dengan data penjualan, database hrd yang menyimpan isu berkaitan dengan data HRD organisasi Anda, maka OpenLDAP sanggup melaksanakan hal yang sama. OpenLDAP sanggup menyimpan lebih dan satu database.


Direktif yang dipakai untuk mendeklarasikan database adalah, tentu saja bukan sesuatu yang mengejutkan, database. Direktif ini pertanda awal dan deklarasi database hingga deklarasi database berikutnya. Untuk semua database yang akan ditangani oleh OpenLDAP, maka semua database tersebut

harus dideklarasikan dengan direktif tersebut. Namun deklarasi database tidak memakai nama database, melainkan dengan tipe database tersebut, sesuai dengan yang dideklarasikan di direktif backend (lihat disini untuk membangun backend). Berikut yaitu deklarasi untuk database dengan tipe bdb, sesuai dengan tipe database yang telah kita deklarasikan di direktif backend sebelumnya


 Direktif Database yang dipakai pada LDAP Server di Linux Debian 9 Direktif Database yang dipakai pada LDAP Server di Linux Debian

9 Direktif Database yang dipakai pada LDAP Server di Linux Debian


Setelah deklarasi direktif database, banyak sekali direktif lain yang berkaitan dengan database yang sanggup dideklarasikan sesudah direktif database.9 Direktif tersebut diantaranya


replica Digunakan untuk mendefinisikan replikasi database OpenLDAP Direktif ini akan secara lengkap dibahas di bab replikasi.


syncrepl Direktif ini juga dipakai untuk mendefinisikan replika. Direktif ini juga akan dibahas secara lengkap di bab replikasi.


replogfile Digunakan untuk mendefinisikan file log untuk proses replikasi.


rootdn Digunakan untuk mendefinisikan DN yang merupakan DN root untuk database bersangkutan.


rootpw Digunakan untuk mendefinisikan sandi untuk DN root. Direktif ini berisikan nilai berupa sandi yang akan dipakai oleh DN root, sehingga demi alasan keamanan ada baiknya untuk tidak memakai sandi dalam bentuk teks polos, namun sandi yang sudah dalam bentuk hash.


suffix Digunakan untuk mendefinisikan akhiran yang akan dipakai oleh slapd.


updatedn Hanya berlaku di server LDAP slave saja. Direktif ini dipakai untuk mendefinisikan DN yang diijinkan untuk proses replikasi. Direktif ini secara lengkap akan dijelaskan di bab replikasi.


updateref Hanya berlaku di server LDAP slave saja. Direktif ini dipakai untuk mendefinisikan alamat LDAP master.


directory Direktif ini hanya berlaku bila tipe database yang dipakai yaitu bdb, hdb ataupun ldbm.


Sebagai contoh, berikut yaitu konfigurasi yang terkait dengan deklarasi database bdb yang telah dideklarasikan sebelumnya. Konfigurasi dibawah ini akan mengatur lokasi direktori dan database yang disimpan di direktori /var/lib/ldap dengan akhiran dc=admin, dc=web, dc=id, rootdn cn=admin,

dc=admin, dc=web, dc=id dan sandi untuk DN root tersebut yaitu passwordku


 Direktif Database yang dipakai pada LDAP Server di Linux Debian 9 Direktif Database yang dipakai pada LDAP Server di Linux Debian

directory “/var/lib/ldap” Direktif terakhir, yaitu rootpw merupakan salah satu direktif yang sangat rentan dalam hal keamanan. Direktif ini dipakai untuk mendefinisikan sandi yang akan dipakai oleh DN root. Sandi yang disimpan disini sanggup berupa teks polos ataupun sandi dalam bentuk hash. Demi alasan keamanan, ada baiknya untuk jangan pernah memakai sandi dalam bentuk teks polos.


Untuk menciptakan sandi dalam bentuk hash, maka sanggup dipakai perintah sebagai berikut


 Direktif Database yang dipakai pada LDAP Server di Linux Debian 9 Direktif Database yang dipakai pada LDAP Server di Linux Debian

Perintah diatas akan menciptakan sandi passwordku dalam bentuk hash SSHA sebagai berikut


{ SSHA}cnRcHJ+yinb/0yirn2n4 IZ 6GWjTSPgCA17



Selain direktif yang telah disebutkan sebelumnya, masih ada direktif yang terkait dengan deklarasi database. Direktif tersebut yaitu direktif dbconfig. Direktif ini hanya berlaku untuk database bdb dan hdb dan dipakai untuk mendefinisikan konfigurasi yang akan ditempatkan di berkas DB_CONFIG dan direktori database. Direktif ini pada dasamya berisikan nilai yang berkaitan dengan parameter dan aplikasi bdb atau hdb itu sendini. Sebagai contoh, berikut yaitu konfigurasi default yang dipakai oleh Debian.


 Direktif Database yang dipakai pada LDAP Server di Linux Debian 9 Direktif Database yang dipakai pada LDAP Server di Linux Debian

Konfigurasi diatas akan menciptakan bdb atau hdb menciptakan cache berukuran 2 MB, objek yang sanggup dikunci secara bersamaan yaitu sebanyak 1500, jumlah kunci dan loker masing-masing sebanyak 1500.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "9 Direktif Database Yang Dipakai Pada Ldap Server Di Linux Debian"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel