Masya Allah! Laki-Laki Ini Hafal 30 Juz Al-Qur’An Dalam 56 Hari Dengan Menerapkan 8 Tips Belakang Layar Berikut
Cara Cepat Menghafal Alquran – Adalah laki-laki tersebut berjulukan Deden Mukhyaruddin yang Allah swt takdirkan dirinya untuk bisa menghafalkan 30 juz Al-Qur’an dalam waktu 56 hari. Ia juga mengungkapkan perasaannya bahwa ia begitu menikmati bermesraan dengan Al-Qur’an.
Beliau juga pernah diwawancarai oleh Syaikh Fahd al Kandari dalam program Musafir Ma’al Qur’an 2. Berikut yaitu video program tersebut.
Daftar Isi
- Tips Cara Cepat Menghafal Quran
- 1. Menghafal itu tak mesti harus hafal
- 2. Tak perlu buru-buru, namun tidak untuk ditunda-tunda
- 3. Menghafal itu bukan untuk khatam, namun untuk selalu setia bersama Qur’an
- 4. Senang kalau ayat sedang merindukan kita
- 5. Sesuap demi sesuap
- 6. Berfokus pada perbedaan, bukan persamaan
- 7. Utamakan durasi
- 8. Pastikan menghafal dengan bertajwid yang benar
Tips Cara Cepat Menghafal Quran
Lalu, bagaimana cara Ustadz Deden Makhyaruddin bisa menghafal sebanyak 30 juz dalam tempo 56 hari setoran dan 19 hari untuk melancarkan hafalan?
Berikut yaitu 8 tips diam-diam dan jitu yang dia sampaikan untuk melaksanakan hal tersebut sambil menikmati proses menghafal Al-Qur’an.
Namun, ada satu hal unik yang dia sampaikan sebelum kita memulai menghafal. Yakni, dia malah mengajak kita berlama-lama ketika menghafal.
Apa alasannya? Silakan lanjutkan membaca.
Suatu ketika, pernah Ustadz Deden mendapat telepon dari salah satu ibu yang ingin memondokkan anaknya di pesantren miliknya.
“Ustadz, menghafal di daerah antum tu berapa usang untuk bisa khatam?”
“SEUMUR HIDUP”, jawab Ustadz. Deden santai.
Meski bingung, Ibu itu tanya lagi, “Targetnya, Ustadz?”
“Targetnya HUSNUL KHOTIMAH, MATI DALAM KEADAAN PUNYA HAFALAN.”
“Mmm…kalo pencapaiannya, Ustadz?”, Ibu itu terus bertanya.
“Pencapaiannya yaitu DEKAT DENGAN ALLAH”, kata Ustadz Deden tegas.
Menggelitik, tapi penuh dengan makna. Ustadz Deden mempunyai prinsip: CEPAT HAFAL itu datangnya dari ALLAH, INGIN CEPAT HAFAL (bisa jadi) datangnya dari setan.
Nah sebelum melangkah lebih jauh, cobalah untuk berkomitmen mulai dari detik ini untuk meluangkan satu jam per hari khusus untuk Al-Qur’an. Kapan pun waktu itu, yang penting durasinya selama satu jam.
Jika sudah berniat dan berkomitmen, maka 8 tips diam-diam dan jitu cara cepat menghafal Al-Qur’an dari Ustadz Deden berikut bisa kita terapkan.
1. Menghafal itu tak mesti harus hafal
Tak ayal, Allah swt telah memperlihatkan kemampuan untuk menghafal dan mengingat yang berbeda-beda pada setiap insan manusia.
Bahkan seorang imam besar dalam ilmu qira’at Qur’an, guru dari Imam Hafs -yang mana bacaan kita merujuk pada riwayat beliau- yaitu Imam Asim menghafalkan Al-Qur’an dalam waktu yang terbilang tidak mengecewakan lama, yakni selama 20 tahun. Bayangkan…
Ingat, bahwa sasaran dalam menghafal bukanlah terletak pada ‘ujung ayat’ akan tetapi bagaimana kita bisa menghabiskan durasi yang sebelumnya sudah kita komitmenkan dari awal HANYA untuk menghafal firman-Nya.
2. Tak perlu buru-buru, namun tidak untuk ditunda-tunda
Satu jam yang sudah kita menetapkan untuk menghafal merupakan WAKTU KHUSUS kita setiap harinya, maka tak perlu khawatir wacana berapa jumlah ayat yang kita bisa hafalkan. Itu bukan masalah.
Jangan pernah pindah ke ayat selanjutnya kalau ayat sebelumnya belum benar-benar bisa kita hafalkan. Selalu nikmati proses tersebut, proses dimana kita berkomunikasi dengan Rabb semesta alam.
Satu jam, lho ya. Masa iya sih kita rela menyiapkan urusan duniawi selama berjam-jam saja betah tapi untuk satu jam ukhrawi malas-malasan?
Ingat, satu abjad dari Al-Qur’an dibalas dengan sepuluh pahala… So, tak usah terburu-buru tapi jangan juga ditunda-tunda. Optimalkan satu jam kita secara ADIL dan PAS. Siap?
3. Menghafal itu bukan untuk khatam, namun untuk selalu setia bersama Qur’an
Perlu diperhatikan bahwa kondisi hati yang sempurna ketika menghafal ialah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Namun, seringkali kita mendengar perkataan, “Menghafal itu memang perlu kesabaran”, ya kan?
Hal ini bekerjsama tidak salah, hanya saja kurang tepat. Mengapa? Sebab dengan begitu, jadinya ayat-ayat Qur’an itu seumpama sekarung kerikil yang berada di atas punggung kita. Layaknya beban, yang mana harus secepatnya dipindahkan semoga bebas dengan segera (khatam).
Bukan, bukan mirip itu! Al-Qur’an diturunkan bukanlah sebagai beban, lihat surat Thoha. Lalu, untuk apakah kita khatam menghafal kalau kemudian tak pernah mengulang/muraja’ah? Teruslah setia bersama Qur’an.
4. Senang kalau ayat sedang merindukan kita
Maksudnya? Begini nih… Kadang ada ayat-ayat yang sudah kita baca hingga berulang-ulang kali tapi tetap saja tidak nyangkit di memori.
Artinya apa? Sebenarnya ayat-ayat tersebut lagi kangen dan rindu sama kita. Jadi, katakan pada ayat tersebut, “I miss you too…” hehehe. Lalu, baca terus ayatnya, baca terjemahnya, dan hayati tafsirnya.
Mungkin saja ayat tersebut merupakan ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan gampang suntuk dan merasa sumpek ketika kita tak hafal-hafal. Senanglah menjadi insan yang dirindukan ayat-Nya.
5. Sesuap demi sesuap
Bukankah nikmatnya suatu makanan akan terasa ketika kita sedang memakannya? Bukan ketika sebelum ataupun setelahnya. Sama halnya dengan menghafal, nikmatnya terasa ketika asyik membacanya terus menerus berulang-ulang.
Begitupun dengan besarnya suapan, harus pas dengan ukuran verbal kita sehingga nikmatnya akan terasa. Memakai sendok teh tentu tak nikmat alasannya yaitu terlalu kecil, menggunakan centong nasi juga tak nikmat malah bikin muntah.
Menghafal pun juga demikian adanya. Jika “amma yatasa alun” terlalu panjang, cukup “amma” saja diulang-ulang.
Jika terlalu pendek bagi kita, lanjutkan saja hingga “anni nabail ‘adzhim”, ulangi terus menerus. Sesuaikan dengan kemampuan kita ‘mengunyah’
6. Berfokus pada perbedaan, bukan persamaan
Contohnya: “Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban”, hafalkan satu ayat ini saja maka kita sudah hafal 38 ayat dari 78 ayat Surah Ar-Rahmaan.
Sudah hampir setengahnya, kan? Jadi, cukup hafalkan satu kali saja ayat tersebut kemudian berfokus pada ayat sebelum dan sesudahnya yang merangkai ayat tersebut.
7. Utamakan durasi
Seperti yang sudah dibahas seblumnya, berkomitmenlah pada DURASI bukan pada kuantiti ayat yang ingin dihafalkan. Jika diibaratkan argo taxi, keadaan macet ataupun di tol maka ia akan berjalan dengan tempo yang tetap.
Serahkan satu jam kita seluruhnya pada Allah. Satu jam itu yaitu PRIME TIME kita selama 24 jam. Syukur-syukur kalau kita bisa melimpahkan waktu lebih dari satu jam hanya untuk-Nya.
Kalau dipikir-pikir, satu jam itu tak hingga 5 persen dari waktu kita dalam sehari, kan? Cukup 5 persen untuk Al-Qur’an, konsisten, harus bisa yah? Siap, kan?
8. Pastikan menghafal dengan bertajwid yang benar
Untuk tips yang terakhir ini, kita perlu mencari guru semoga bisa memperbaiki bacaan kita. Sebab, bacaan tak bertajwid yang ‘terlanjur’ kita hafalkan nantinya akan sulit dirubah di kemudian hari setelah kita tahu aturan bacaaannya.
Jangan membiasakan belajar sendiri dalam semua hal yang bersangkutan dengan Al-Qur’an baik itu membaca, mempelajari, mentadabburi, terlebih lagi mengambil aturan dari Al-Qur’an.
Catatan penting:
Setiap poin 1-8 semuanya saling terkait dan tak bisa dipisahkan
Demikian 8 tips yang bisa disampaikan, semoga bisa bermanfaat dan semoga niat penulis juga murni ingin membagikan artikel berharga ini. Mudah-mudahan bisa menjadi solusi bagi teman-teman yang mencicipi tekanan, bosan, atau capek ketika menghafal.
Dewasa ini, banyak buku atau modul yang menyajikan banyak sekali metode dalam menghafal Al-Qur’an. Tapi, percayalah satu metode hanya cocok untuk satu orang. Cukup temukan metode yang kita rasa PAS dan NYAMAN ketika kita lakukan.
Selain itu, yakinilah dalam hati bahwa sepenuhnya kita menghafal semata-mata untuk meneladani sunnah Nabi Muhammad saw bukan penerapan dalam suatu metode tertentu.
Atau kalau adan sahabat yang menakut-nakuti, “Jangan ngafal. Nanti kalau lupa, malah sanggup dosa besar”. Eits, yang dosa itu MELUPAKAN, bukan LUPA.
Bahkan, Imam Masjidil Haram saja pernah lupa dan salah ketika ia membaca ayat Al-Qur’an, lantas apakah ia mendapat dosa besar?
Bagaimana denganmu? Sudah siap menghafal sekarang?
Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa yang memperlihatkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala mirip orang yang melakukannya.” [HR Muslim, 3509].
Tunjukkan kepedulianmu dan ajak teman-temanmu yang lain untuk menghafal dengan ikut membagikan artikel ini semoga pahala menebar kebaikan juga kau dapatkan.
Akhir kata, semoga kita termasuk insan yang mendapat ridha dari-Nya dengan jalan menghafal Al-Qur’an. Aamiin yaa Allah…
Selamat menghafal…
Sumber https://tekooneko.com/
0 Response to "Masya Allah! Laki-Laki Ini Hafal 30 Juz Al-Qur’An Dalam 56 Hari Dengan Menerapkan 8 Tips Belakang Layar Berikut"
Posting Komentar