Makin Produktif Dan Kreatif Dengan Asus E202
Barusan ketemu artikel "Makin Produktif dan Kreatif Bersama Notebook Kesayangan" di blognya Mommy Uniek. Ceritanya lagi ada lomba blog mengenai notebook ASUS E202, notebook super keren yang cocok sekali dengan kebutuhanku dan juga kau pastinya. Sebelum saya lanjutkan dongeng perihal notebooknya, saya mau curhat dulu.. boleh kan.. ?
Sudah tiga tahun lebih saya terbiasa dengan perjalanan lebih dari 800 km pulang pergi ke tempat kiprah di sebuah desa di pedalaman Kalimantan Tengah. Jarak yang relatif. Ada yang bilang jauh banget ya...., ada juga yang bilang segitu mah deket!. Oh ya, di tempat kiprah ini saya juga mendirikan sebuah taman baca, namanya Taman Baca Baraoi. Kaprikornus selain alasannya keperluan pekerjaan, saya juga harus "turun gunung" mencari sinyal dan listrik untuk mencari dan menghimpun kontribusi buku melalui media umum dan browsing di internet. Frekuensinya tidak pasti, bisa tiga bulan sekali, dua bulan sekali, atau bahkan terkadang alasannya sesuatu yang unpredictable bisa dua atau tiga kali dalam sebulan.
 |
| Asus EEbook E202 Tahan Delapan Jam |
Karena tuntutan pekerjaan serta menjalankan taman baca, saya tidak bisa lepas dari yang namanya laptop atau notebook. Sebenarnya saya punya laptop, komputer jinjing renta ini ku beli lebih dari 3 tahun yang lalu. Beratnya hampir 3 kilogram, ia menyumbang dua puluh persen dari total berat ransel yang rata-rata beratnya 15 kilogram setiap saya pulang pergi baik ke kota ataupun pulang kampung.
Performanya juga masih rata-rata bahkan sekarang [mungkin] alasannya sudah uzur, kinerjanya menuntut ku harus banyak bersabar :(. Meski demikian saya tetap bersyukur, alasannya bagaimanapun benda ini sangat akrab dan tidak terpisahkan dari kehidupanku.
Memiliki Notebook ASUS E202 tentu saja tidak hanya menciptakan beban bawaan ringan tetapi juga beban hidup (pekerjaan) juga lebih ringkas. Pekerjaan yang bisa akibat dengan segera, berarti menghemat biaya hidup selama di kota (penginapan, makan, dan lain-lain), dan bisa segera kembali ke tempat tugas. Setidaknya ada 4 alasan kenapa saya ngiler banget sama notebook ini.
Performanya juga masih rata-rata bahkan sekarang [mungkin] alasannya sudah uzur, kinerjanya menuntut ku harus banyak bersabar :(. Meski demikian saya tetap bersyukur, alasannya bagaimanapun benda ini sangat akrab dan tidak terpisahkan dari kehidupanku.
Memiliki Notebook ASUS E202 tentu saja tidak hanya menciptakan beban bawaan ringan tetapi juga beban hidup (pekerjaan) juga lebih ringkas. Pekerjaan yang bisa akibat dengan segera, berarti menghemat biaya hidup selama di kota (penginapan, makan, dan lain-lain), dan bisa segera kembali ke tempat tugas. Setidaknya ada 4 alasan kenapa saya ngiler banget sama notebook ini.
- Notebook ASUS E202 ini sangat ringan yakni hanya berbobot hanya 1,21 kg. Kebayang kalau nenteng laptop yang beratnya bisa nyampe 3 kilogram, jangankan 800 km, puluhan kilometer aja bahu sudah pegal. Belum lagi selain laptop masih ada barang lain yang juga harus di bawa ketika pulang pergi ke tempat tugas.
- ASUS E202 mempunyai dimensi 193 x 297 mm, tidak lebih besar dari ukuran kertas A4, for your information (FYI), tempat tugasku ini ialah kawasan terpencil yang masih memakai jalur HPH, jadi tidak ada jalan negara. Kaprikornus ransel medium yang saya pake itu isinya harus lengkap, layaknya orang mau camping di hutan. Di dalamnya harus ada senter, P3K, Snack (persiapan jikalau harus nginap di hutan jadi nggak kelaparan), pakaian, dan lain-lain. Karena itu barang yang dibawa harus tidak memakan banyak tempat. Dengan ukurannya yang mungil, saya tentu bisa memuat barang lain yang selama ini harus di tinggal alasannya ranselku penuh.
- Notebook ini semakin menciptakan saya jatuh hati alasannya batrenya bisa bertahan sampai delapan jam dan mempunyai port USB 3.1 Type-C yang sangat menghemat waktu, alasannya USB sanggup dicolok dengan banyak sekali arah dengan colokan reversible setiap saatnya dan kecepatan transfer USB 3.1 ini lebih cepat 11x dibandingkan USB 2.0. Bagaimanapun tinggal di kawasan terpencil dan belum teraliri listrik PLN ialah sebuah "hadiah" yang harus saya terima sebagai konsekuensi pekerjaan. Setiap liter bensin (harga bensin di sana sekitar Rp 12.000) hanya bisa memperlihatkan listrik selama dua jam, semakin ekonomis batre notebook, berarti semakin terselamatkan keuanganku. Sebab dengan 1 liter setiap hari saja saya harus mengeluarkan Rp 360.000,- perbulan, hanya untuk dua jam energi listrik per hari. Belum lagi untuk biaya turun naik gunung yang sekali berangkat menghabiskan sekitar setengah juta rupiah.
- Dengan menyediakan banyak pilihan warna, ia semakin menjadi idaman hati alasannya notebook yang hadir dalam versi Windows 10 dan juga DOS ini tersedia dalam pilihan warna Silk White, Dark Blue, Lightning Blue dan Red Rougea, and you know? I love Blue!.
 |
| Ada banyak pilihan warna, salah satunya ialah favorit ku Lightening Blue |
By The Way, saya tahu [mungkin] laptop keren ini hanya akan menjadi whist list. Andai saja honor kecil ini separuhnya tidak harus ku gunakan untuk mengoperasionalkan taman baca aku barangkali masih bisa memilikinya, namun ketika ini Taman Baca lebih membutuhkan "book "dari pada notebook. Tapi, saya tidak kehilangan harapan, jadi ingat kata pepatah, insya Allah, di mana ada kemauan di situ ada jalan.
Untuk itu, buat kamu.. iya.. kau !, jangan ragu untuk menentukan ASUS E202 dan menjadikannya teman setia biar makin produktif dan kreatif.
Blog Competition ASUS E202 by uniekkaswarganti.com.
0 Response to "Makin Produktif Dan Kreatif Dengan Asus E202"
Posting Komentar