iklan

Pembahasan Silogisme Disertai Teladan Kalimat Bag. 2

Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 2 – Kembali lagi meneruskan pembahasan silogisme yang kemarin sempet Pak HaBe putus sebentar gara-garanya tangannya sudah kriting nulis, hehe. Untuk lanjutannya kali ini kita akan sedikit membahas perihal bentuk-bentuk dari silogisme yang pastinya Pak HaBe sertakan pola kalimatnya juga untuk mempermudah sahabat dalam mengerti apa maksudnya. Di bahan ini sahabat harus benar-benar konsentrasi, baik untuk rumusnya, contoh-contoh kalimatnya, premis-premisnya, dan juga pengambilan konklusinya atau kesimpulan. Karena inti dari bahan silogisme ini hanyalah cara kita dalam menarik kesimpulan yang benar dan tepat.

Apakah sahabat sudah siap?? Kita mulai konspirasi pelajarannya serta labil pembahasannya, haha. (Vicky Detected)
INGAT !!
  • Suatu konklusi (kesimpulan) sah dan sanggup diakui apabila berasal dari premis yang benar dan mekanisme yang sah.


BENTUK-BENTUK SILOGISME
Bentuk-bentuk silogisme dibedakan menurut letak term penengah atau mediumnya.
Keterangan:
S = Subjek
P = Predikat
M = Middle term (term penengah)

1. Medium sebagai subjeknya premis mayor dan menjadi predikatnya premis minor.
RUMUS
M     P
S     M
S     P
Syarat-syarat khusus untuk bentuk ini adalah:
  • Premis mayor harus universal.
  • Premis minor harus afirmatif (bersifat menguatkan atau mengesahkan).
Contoh:
  1. Semua yang dilarang agama bersifat tidak baik.
                                      M                     P
    Berbohong
    yaitu dilarang agama.
             S                            M
    Jadi, berbohong yaitu bersifat tidak baik.
     
  2. Tidak satupun cowok tidak setia kepada Pancasila.
    Semua pelajar Sekolah Menengan Atas 39 yaitu pemuda.
    Jadi, semua pelajar Sekolah Menengan Atas 39 setia kepada Pancasila.
     
  3. Semua yang bagus dipuja.
    Sebagian guru cantik.
    Jadi, sebagian guru dipuja.
     
  4. Tidak satupun pemarah yaitu lemah lembut.
    Sebagian pegawai yaitu pemarah.
    Jadi, sebagian pegawai tidak lemah lembut.
     
2. Medium menjadi predikatnya premis mayor dan premis minor.
RUMUS :
P     M
S     M
S     P
Syarat-syarat khusus untuk bentuk ini adalah:
  • Premis mayor harus universal.
  • Premis minor kualitasnya harus berbeda dengan premis mayornya.
Contoh:
  1. Semua burung bertelur.
    Tidak satupun mamalia bertelur.
    Jadi, tidak satupun mamalia yaitu burung.
     
  2. Semua kepala sekolah Sekolah Menengan Atas yaitu sarjana.
    Tidak satupun buta aksara yaitu sarjana.
    Jadi, tidak satupun buta aksara yaitu kepala sekolah.
     
  3. Tidak ada pebulutangkis handal malas berlatih.
    Sebagian pebulutangkis malas berlatih.
    Jadi, sebagian pebulutangkis yaitu tidak handal.
     
  4. Semua barang pecah belah gampang pecah.
    Sebagian gayung tidak gampang pecah.
    Jadi, sebagian gayung bukan barang pecah belah.

3. Medium menjadi subjeknya premis mayor maupun premis minor.
RUMUS :
M     P
M     S
S      P
Syarat-syarat khusus untuk bentuk ini adalah:
  • Premis minor harus afirmatif.
  • Konklusi harus partikular.
Contoh:
  1. Semua siswa SMAN 1 cendekia berpidato.
    Sebagian siswa SMAN 1 pendiam.
    Sebagian pendiam cendekia berpidato.
     
  2. Semua siswa disiplin.
    Sebagian siswa malas.
    Jadi, sebagian yang malas disiplin.
     
  3. Beberapa penduduk RT 13 terjangkit flu.
    Sebagian penduduk RT 13 sanggup berenang.
    Jadi, sebagian yang sanggup berenang terjangkit flu.
     
  4. Tidak seorangpun atlet malas.
    Semua atlet yaitu penduduk.
    Jadi, sebagian penduduk tidak malas.
     
  5. Beberapa ibu rumah tangga tak menyusui anaknya.
    Semua ibu rumah tangga memasak.
    Jadi, sebagian yang memasak anaknya tak menyusui anaknya.

  6. Tidak satupun serangga bernafas dengan paru-paru.
    Sebagian serangga sanggup terbang.
    Jadi, sebagian yang sanggup terbang tidak bernafas dengan paru-paru.

4. Medium menjadi predikatnya premis mayor dan menjadi subjek pada premis minor
RUMUS :
P     M
M     S
S     P
Syarat-syarat khusus untuk bentuk ini adalah:
  • Jika premis mayornya afirmatif, maka untuk premis minor harus universal.
  • Dan bila premis minor yaitu negatif, maka untuk premis mayor harus universal.
Contoh:
  1. Semua tentara yaitu manusia.
    Semua insan akan mati.
    Jadi, sebagian yang akan mati yaitu tentara.
     
  2. Semua orang renta sayang sama anak.
    Tak satupun yang sayang sama anak yaitu kanibal.
    Jadi, tak satupun kanibal yaitu orang tua.
     
  3. Beberapa diplomat melaksanakan spionase.
    Semua yang melaksanakan spionase yaitu pemberani.
    Jadi, sebagian yang pemberani yaitu diplomat.
     
  4. Tidak ada pemalas yang berhasil.
    Semua yang berhasil yaitu kaya.
    Jadi, sebagian yang kaya bukan pemalas.
     
  5. Tidak ada mamalia bernafas dengan insang.
    Sebagian yang bernafas dengan insang bersisik.
    Jadi, sebagian yang bersisik bukan mamalia.

Bagaimana sobat? Sudah tau bentuk-bentuk silogisme? Pak HaBe tegaskan lagi yang ada pada kotak paling atas bahwa “Suatu konklusi (kesimpulan) sah dan sanggup diakui apabila berasal dari premis yang benar dan mekanisme yang sah”. Jika tidak sesuai dengan bentuk-bentuk atau mekanisme yang sudah dijelaskan di atas, berarti sahabat tidak sanggup mengambil kesimpulan atau konklusi yang benar.

Oke untuk kali ini diakhiri dulu, ketemu di bag. 3. Loh Pak, sampe berapa bab memangnya? kok banyak beud? Hehe, memang banyak sobat, kan sahabat semoga terang :D, emm, kira-kira ada 2 postingan lagi yang belum Pak HaBe share untuk bahan Silogisme ini. Sabar ya sobat, tetap belajar, tetap semangat :)

Sumber http://soaltpaku.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pembahasan Silogisme Disertai Teladan Kalimat Bag. 2"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel