iklan

Penyelesaian Dilema Jaringan Menurut Model Osi

Troubleshoting Model OSI


Model  OSI  juga  menyediakan  dasar  yang  sistematis  untuk  mengatasi  masalah  jaringan.  Dalam  setiap skenario troubleshooting, mekanisme pemecahan persoalan dasar mencakup langkah-langkah berikut:
  1. Mengidentifikasi dan memprioritaskan solusi alternatif.
  2. Pilih salah satu alternatif sebagai solusinya.
  3. Mengimplementasikan solusi.
  4. Mengevaluasi solusi.

Model OSI  dapat  digunakan  sebagai  pedoman  untuk  pemecahan masalah. Menggunakan model  berlapis, ada  tiga  pendekatan  pemecahan masalah  yang  berbeda  yang  teknisi  dapat  digunakan  untuk mengisolasi masalah:
  1. Bottom-Up  - Pendekatan  bottom-up  dimulai  dengan  komponen  fisik  dari  jaringan  dan  bekerja  dengan cara naik  lapisan dari model OSI. Pemecahan persoalan bottom-up merupakan pendekatan yang efektif dan efisien untuk tersangka persoalan fisik.
  2. Top-Down - Pendekatan top-down dimulai dengan aplikasi pengguna dan bekerja dengan cara menuruni lapisan  dari  model  OSI.  Pendekatan  ini  dimulai  dengan  asumsi  bahwa  masalahnya  adalah  dengan aplikasi dan bukan infrastruktur jaringan.
  3. Divide-and-Conquer  -digunakan  oleh  teknisi  jaringan  lebih  berpengalaman.  Teknisi membuat  tebakan menargetkan  lapisan  masalah  dan  kemudian  berdasarkan  hasil  pengamatan,  bergerak  ke  atas  atau bawah lapisan OSI.

Layer 1  Troubleshooting
Layer 1 berkaitan dengan konektivitas fisik dari perangkat jaringan. Permasalahan layer 1 sering melibatkan kabel dan listrik, dan merupakan alasan untuk memanggil help desk. Beberapa umum layer 1 mencakup :
  • Daya perangkat mati
  • Daya perangkat dicabut
  • Koneksi jaringan kabel yang longgar
  • Jenis kabel yang salah
  • Kabel jaringan yang rusak
  • Titik terusan nirkabel rusak
  • Pengaturan nirkabel yang salah, contohnya SSID

Untuk memecahkan persoalan pada Layer 1, periksa dulu bahwa semua perangkat  listrik  telah menyala. Hal ini mungkin  sepertinya menjadi  solusi  yang  jelas,  tetapi  banyak  kali  orang  yang melaporkan masalahnya mungkin mengabaikan  perangkat  yang  berada  dalam  jalur  jaringan  dari  sumber  ke  tujuan.  Jika  ada  LED yang  menampilkan  status  keterhubungan,  mem-verifikasi  dengan  pelanggan  bahwa  mereka  sedang menerangkan secara benar. Secara visual mengusut semua pemasangan kabel jaringan dan menyambung kembali kabel untuk memastikan koneksi yang benar. Jika masalahnya yaitu dengan nirkabel, pastikan titik terusan nirkabel operasional dan bahwa pengaturan nirkabel dikonfigurasi dengan benar.

Ketika sedikit troubleshooting suatu masalah, teknisi harus menasihati pemanggil melalui setiap langkah, apa yang harus dicari, dan apa yang harus dilakukan jikalau kesalahan ditemukan. Jika itu ditentukan bahwa semua Layer 1 terbitan telah ditujukan, kini saatnya untuk bepergian atas, model OSI ke Layer 2. Ketika sedikit troubleshooting suatu masalah,  teknisi harus segera memberi  tahu penelepon melewati setiap  langkah, apa yang harus dicari, dan apa yang harus dilakukan Jika suatu kesalahan ditemukan.

Layer 2 Troubleshooting
Masalah pada Layer 2 sanggup disebabkan oleh peralatan yang rusak, driver perangkat yang salah, atau switch salah  dikonfigurasi. Ketika  troubleshooting  suatu masalah, mungkin  sulit  untuk mengisolasi masalah  pada layer 2.
Seorang  teknisi  on-site  sanggup memeriksa  apakah NIC  terinstal  dan  bekerja  dengan  benar. Reseating NIC, atau mengganti NIC rusak sanggup membantu untuk mengisolasi masalah. Proses yang sama sanggup dilakukan dengan switch jaringan.

Layer 3 Troubleshooting
Pada Layer 3, teknisi perlu menyidik pengalamatan logis dipakai dalam jaringan, ibarat denah alamat IP.  Jika  jaringan  menggunakan  alamat  IP,  teknisi  memverifikasi  bahwa  perangkat  tersebut  mempunyai pengaturan yang tepat, seperti:
  • Alamat IP dalam jaringan yang ditetapkan
  • Correct subnet mask
  • Default gateway yang benar
  • Pengaturan lain yang diperlukan, ibarat DHCP atau DNS
Pada Layer 3, beberapa utilitas sanggup membantu dengan proses pemecahan masalah. Tiga command  line yang paling umum yaitu :
  • ipconfig - Menunjukkan pengaturan IP pada komputer
  • ping - Tes konektivitas jaringan dasar
  • Tracert - Melihat jalur routing antara sumber dan tujuan tersedia
Kebanyakan masalah  jaringan  biasanya  dapat  diatasi  dengan menggunakan  ini  Layer  1,  2,  dan  3  teknik Troubleshooting.

Layer 4 Troubleshooting
Jika Layers 1 hingga 3 semua muncul untuk menjadi beroperasi secara normal dan teknisi berhasil sanggup nge-ping  alamat  IP  dari  server  jauh,  sekarang  saatnya  untuk  memeriksa  lapisan  yang  lebih  tinggi.  Sebagai contoh, suatu firewall jaringan dipakai sepanjang alur, penting untuk mengusut bahwa aplikasi TCP atau UDP port terbuka dan tidak ada filter mendaftar sedang menghalangi kemudian lintas ke port tersebut.

Layer 5 -7 Troubleshooting
Teknisi juga harus mengusut konfigurasi aplikasi. Sebagai contoh, jikalau troubleshooting suatu email, pastikan bahwa  aplikasi  yang  dikonfigurasi    benar  mengirim  dan  menerima  informasi  server  email.  Hal  ini  juga diharapkan untuk memastikan bahwa resolusi nama domain berfungsi ibarat yang diharapkan.

Sumber http://imronkom.blogspot.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Penyelesaian Dilema Jaringan Menurut Model Osi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel