iklan

7 Kesalahan Yang Sering Muncul Dalam Proses Seleksi Karyawan

Masalah rekrutmen karyawan merupakan satu aspek penting yang perlu dilakukan perusahaan un 7 Kesalahan Yang Sering Muncul Dalam Proses Seleksi KaryawanMasalah rekrutmen karyawan merupakan satu aspek penting yang perlu dilakukan perusahaan untuk bisa menjalankan operasi usahanya dengan hasil terbaik. Kesalahan dalam proses rekrutmen karyawan akan menciptakan perjuangan Anda mendapat karyawan yang kurang tepat. Anda niscaya sudah faham, bahwa karyawan yang kurang sempurna sanggup menghambat laju pertumbuhan perjuangan Anda. Tentu saja Sahabat PoBis tidak ingin hal ini terjadi bukan?!


Pada kesempatan sebelumnya saya sudah pernah membahas mengenai Cara Merekrut Karyawan Yang Efektif. Saya sertakan juga beberapa Tips Rekrutmen Karyawan yang bisa Anda jadikan pegangan dalam proses seleksi karyawan.


Namun demikian, meskipun Anda sudah berusaha yang terbaik, setiap proses seleksi karyawan selalu saja menunjukkan resiko kegagalan. Dan resiko dengan mendapat karyawan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan impian perusahaan, siap mengintai Anda.


Tak dipungkiri, jikalau karyawan yang unggul akan memberi dampak sangat besar terhadap pencapaian perusahaan, jadi sebisa mungkin Anda harus bisa menghindari kegagalan dalam proses seleksi karyawan ini. Dan, untuk itu penting bagi Anda memahami apa saja kesalahan dan kegagalan dalam proses seleksi karyawan yang perlu Anda waspadai.


Itulah alasan kami untuk mencoba mengurai beberapa kesalahan yang lazim terjadi dalam proses seleksi karyawan, menyerupai berikut ini.


7 Kesalahan Yang Sering Muncul Dalam Proses Seleksi Karyawan



  1. Anda tidak benar-benar paham apa yang Anda cari

    Anda membutuhkan seorang karyawan untuk membantu operasional Anda. Tetapi kesalahan banyak perusahaan kecil yang masih pemula dalam merekrut karyawan, mereka bahkan tak memahami dengan baik karyawan macam apa yang mereka butuhkan. Hasilnya mereka tidak mempunyai spesifikasi yang sempurna dala merekrut karyawan sehingga bisa jadi akan tersesat dalam proses tersebut.

    Pahami dulu problem apa yang Anda hadapi hingga Anda membutuhkan karyawan, apa yang akan dikerjakan karyawan dan apa yang Anda harapkan bisa dirampungkan dengan adanya seorang karyawan. Ini akan membantu Anda menerjemahkan spesifikasi dan kualifikasi apa yang perlu dipenuhi calon karyawan untuk sanggup bekerja.

  2. Merekrut sobat atau saudara

    Pada kesempatan sebelumnya kami sampaikan rekomendasi dari kerabat atau kekerabatan kerap kali memberi Anda jalan pintas proses seleksi karyawan. Tetapi ketika Anda menentukan jalan pintas lain menyerupai menarik sobat atau saudara sebagai karyawan dengan alasan sudah Anda kenal, bisa jadi Anda malah terjerumus dalam kesalahan.

    Pastikan mereka mempunyai kualifikasi yang Anda butuhkan terlepas dari status mereka sebagai saudara atau teman. Karena status yang bersahabat ini kadang menjebak Anda dalam korelasi yang tidak profesional dan rasa sungkan yang akan menyulitkan Anda nantinya, kecuali mereka memang mempunyai kualifikasi itu.

  3. Mengajukan pertanyaan diskriminatif

    Kadang dalam wawancara untuk sekedar melepas rasa penasaran Anda, Anda mengajukan pertanyaan tidak relevan yang nantinya terkesan diskriminatif. Kadang ini memberi nilai jelek di mata calon karyawan. Bisa jadi calon terbaik Anda melayang hanya alasannya ialah Anda menanyakan asal muasal mata sipit atau logat abnormal mereka.

  4. Melupakan pengecekan ulang

    Sebagaimana sempat kami sampaikan menilai karyawan bukan sekedar soal latar pendidikan atau pengalaman kerja yang panjang. Temukan dan gali lebih dalam, cek ulang setiap gosip kadang akan emmbantu menyerupai menelpon perusahaan sebelumnya, melaksanakan pengecekan via sosial media dan lain sebagainya. Dari sini kualifikasi yang tersembunyi bisa Anda temukan dengan lebih jelas.

  5. Terlalu percaya kesan pertama

    Dalam melaksanakan evaluasi usahakan objektivitas Anda tetap bekerja dengan mengabaikan kesan pertama. Tak selamanya yang tampak acak-acakan benar-benar bukan orang yang ahli dengan urusan pembukuan dan akuntansi.

    Jadi abaikan kesan pertama yang muncul dalam benak Anda sesaat Anda bertemu dengan calon karyawan dan berikan test untuk memastikan evaluasi bersifat objektif dan memudahkan proses seleksi karyawan.

  6. Tidak terbuka dengan karyawan

    Dalam sebuah korelasi kerja, sebetulnya bukan hanya Anda yang berhak menilai apakah calon karyawn sesuai dengan kriteria Anda, tetapi juga soal apakah calon karyawan ini sekiranya akan nyaman bekerja pada Anda. Kaprikornus jangan abaikan kepentingan karyawan dan calon karyawan.

    Berikan kesempatan pada calon karyawan pada dikala interview untuk bisa mengajukan beberapa pertanyaan, keluhan dan kritik atas perusahaan. Siaplah dengan tangan terbuka dalam menjawab setiap pertanyaan, alasannya ialah bagaimanapun karyawan Anda berhak tau apakah perusahaan Anda ialah rumah yang nyaman untuk bekerja.

  7. Tidak adanya komitmen kerja

    Kesepakatan kerja akan menghadirkan daftar deskripsi kerja karyawan, pendapatan karyawan, aturan-aturan terkait sistem kerja menyerupai lembur, cuti, ijin dan sebagainya. Selain itu dalam komitmen Anda bisa mendapat gosip terkait impian dan kebutuhan perusahaan yang dikenakan pada setiap karyawan. Ketika Anda mengabaikan urusan kesepakatan, Anda akan bermasalah dengan sistem agenda usaha, budgeting,


Demikian tadi 7 kesalahan yang kerap muncul dalam proses seleksi karyawan. Pahami dan cari solusi untuk bisa menghindari keluhan.


sumber gambar proses seleksi karyawan: selectinternational.com



Sumber https://www.pojokbisnis.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "7 Kesalahan Yang Sering Muncul Dalam Proses Seleksi Karyawan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel