√ 10 Tips Mengelola Dan Menabung Uang Thr Semoga Tidak Cepat Habis
Tidak terasa, kita sudah memasuki bulan ampunan lagi. Dan, tidak akan terasa pula, tahu-tahu Hari Raya Idul Fitri sudah tiba. Semua orang niscaya sudah merencanakan mau apa dikala lebaran nanti. Ada yang mau kumpul-kumpul dengan keluarga, ada yang mau jalan-jalan di kota alasannya yakni dikala hari H suka kosong, dan agenda-agenda lainnya yang tentunya bakal menyenangkan.
Ada lagi yang menciptakan hari raya semakin meriah, yaitu THR alias Tunjangan Hari Raya. Di Indonesia sudah umum para pekerja mendapatkan uang bonus sebelum hari raya. Karena merupakan “uang mendadak”, banyak orang yang tidak bisa mengontrolnya secara bijaksana. Wajar memang, alasannya yakni kebanyakan orang sudah mempunyai wishlist belanjaan yang akan dituntaskan dikala mendapatkan THR. Jadi, sudah umum banyak orang yang “kalap” dan balasannya uang pun habis tak bersisa.
Akan tetapi, kita harus membuang gaya hidup yang tidak sehat menyerupai ini. Anda sebaiknya mempunyai pemikiran yang lebih cerdik sehingga uang THR tidak habis secara cuma-cuma. Ingin tahu bagaimana cara mengelola uang THR supaya tidak cepat habis? Kamini akan membahasnya kini juga.
1. Membuat Rencana Keuangan
Langkah paling awal yang perlu Anda lakukan yakni menciptakan planning keuangan. Mungkin agak sulit, apalagi kalau Anda tidak terbiasa menciptakan planning keuangan dengan honor bulanan Anda, tapi patut untuk dicoba. Caranya yakni dengan menuliskan rincian pemasukan Anda (uang THR saja, ya).
Lalu, tuliskan barang-barang yang ingin Anda beli atau daerah yang ingin Anda datangi kalau Anda berencana traveling dengan uang THR. Tuliskan secara rinci apa saja yang Anda butuhkan dan inginkan, kemudian susun menurut prioritas. Di samping nama barang-barang tersebut, tuliskan juga biaya yang diharapkan untuk mendapatkannya.
Dengan begini, Anda bisa menghitung biaya pengeluaran untuk semua yang Anda inginkan. Jadi, Anda bisa menghindari dari “tekor” alasannya yakni terlalu banyak mengeluarkan biaya daripada pemasukan.
2. Alokasi Uang THR
Setelah mendapatkan THR, jangan eksklusif digunakan untuk bayar belanjaan yang ada di kantung belanja aplikasi belanja online Anda. Pokoknya simpan dulu uang THR supaya tidak kecoceng. Pisahkah juga uang THR dengan honor bulanan Anda.
Gunakan honor bulanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Anda per bulannya (cicilan kendaraan, cicilan hunian, belanja bulanan, makan, dll). Uang sisanya Anda anggap masih bersih, bisa Anda tabung. Lalu, THR fokuskan untuk membuatkan bersama yang lebih membutuhkan dan sanak-saudara Anda.
3. Prioritaskan untuk Hari Raya
Namanya juga Tunjangan Hari Raya, berarti uang ini memang seharusnya buat digunakan dikala hari raya, dong? Pasti bos Anda ikut murung kalau Anda tidak memakai THR dari mereka secara bijaksana, kan? Prioritaskan THR untuk keperluan Anda di hari raya, menyerupai tiket atau sewa kendaraan untuk mudik, beli baju lebaran, bayar zakat, dan nyecep buat keponakan-keponakan.
Tapi, bukan berarti Anda terus memikirkan orang lain dan lupa pada diri sendiri juga. Jadi, sebaiknya jangan semua THR Anda dihabiskan buat dibagi-bagi, tapi simpan juga untuk ditabung.
4. Siapkan Dana Darurat
Seperti yang Kamini katakan di atas, tabung lah sebagian uang THR Anda. Mau semuanya juga tidak apa-apa kalau Anda ada dana lain untuk hari raya nanti. Kadang orang tidak bisa menabung alasannya yakni uangnya sudah habis digunakan bayar cicilan dan keperluan sehari-hari. Nah, dengan adanya “uang kaget” ini Anda bisa menciptakan isi tabungan Anda jadi bertambah.
5. Pakai untuk Bayar Hutang
Jika Anda punya hutang, sebaiknya sisihkan sejumlah uang THR Anda untuk melunasi hutang Anda. Berhutang, apalagi dibiarkan hingga lama, tidak dianjurkan dalam Islam.
Selain itu, berhutang juga tidak cantik untuk keadaan dompet dan jiwa Anda. Pasti deep down Anda kepikiran dan merasa bersalah alasannya yakni belum bayar hutang, apalagi kalau hutangnya ke teman, saudara, atau pun orang tua. Makanya, mumpung Anda sedang punya uang lebih, sisihkan untuk melunasi hutang Anda.
6. Jangan Lupa Zakat Fitrah, Infaq, dan Sedekah
Sudah tahu bedanya zakat fitrah, infaq, dan sedekah? Zakat fitrah yakni “zakat diri” yang hukumnya wajib untuk semua pria dan wanita muslim yang bisa dan sesuai dengan syarat yang ditetapkan. Maksud dari zakat fitrah yakni dengan mengeluarkan zakat, maka insan sanggup kembali fitrah (keadaan yang suci). Infaq dan sedekah bisa dilakukan kapan saja, sedangkan zakat fitrah hanya bisa dibayarkan saat-saat sebelum bulan Ramadhan selesai.
Sedangkan infaq yakni mengeluarkan sebagian dari harta/pendapatan untuk satu kepentingan yang diperintahkan dalam anutan Islam. Infaq berarti mengeluarkan harta yang meliputi zakat (wajib) dan non-zakat (sunnah). Infak sunah sangat gampang dilakukan, seperti membuatkan pada yang membutuhkan, turut membantu ketika terjadi peristiwa alam, dan masih banyak lagi.
Terakhir, sedekah, merupakan santunan seorang Muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas. Sedekat tidak dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah juga lebih luas dari zakat maupun infaq, alasannya yakni sedekah tidak hanya berarti menyumbangkan harta. Menyebarkan kebaikan dengan tersenyum pada orang lain pun sudah termasuk sedekah, loh!
Nah, ketika Anda sudah mendapatkan uang THR, jangan lupa menyisihkan sebagian untuk zakat, infaq, dan sedekah. Mungkin Anda berpikir kalau membuatkan amplop dengan keponakan sudah cukup, tapi di luar itu semua, di dalam rezeki Anda ada hak orang lain (fakir miskin dan yatim piatu) juga. Apalagi zakat fitrah yang hukumnya wajib, jangan hingga terlewat.
7. Belanja Pakaian dan Perlengkapan Ibadah Seperlunya
Lebaran identik dengan baju baru, mukena baru, sarung baru, sepatu baru, pokoknya semua baru. Entahlah tradisi ini dimulai dari siapa dan di mana, padahal kebiasaan ini sangat tidak ada hubungannya dengan esensi Idul Fitri. Memang tidak apa=apa, itu hak Anda memakai uang THR untuk memanjakan diri, tapi hati-hati jangan hingga berlebihan dan mempunyai niat menyombongkan barang belian Anda nantinya.
Untuk itu, Anda perlu menanamkan rem supaya tidak membelanjakan uang THR secara berlebihan. Biasanya yang paling sering dibeli padahal tidak terlalu diharapkan yakni baju. Anda niscaya punya baju lebih dari satu, bukan? Kadang Anda belanja juga di hari-hari biasa yang bukan mendekati lebaran.
Sebenarnya baju yang digunakan dikala lebaran tidak perlu baru, Anda bisa daur ulang dari baju usang Anda. Berlaku pula untuk kerudung, sepatu, hingga keperluan ibadah menyerupai mukena dan sarung. Toh, tidak akan ada yang peduli juga kalau baju Anda gres atau pun lama, kecuali baju Anda memang benar-benar sudah tak layak pakai. Ingatlah kebiasan baik “satu masuk, satu keluar” yang berarti ketika Anda membeli sesuatu yang gres (seperti baju) harus ada yang disedekahkan juga oleh Anda.
8. Cari Diskon
Memasuki bulan ramadhan, terutama mendekati lebaran, niscaya di mana-mana mengadakan diskon. E-commerce berbondong-bondong mengatakan produk dengan sale besar hingga free ongkir. Lalu toko perbelanjaan di mall juga tak kalah dalam urusan menawarkan sale. Mau tidak mau Anda niscaya kalap melihat barang yang harganya miring di mana-mana.
Memang, mencari diskon cukup menggiurkan alasannya yakni potongan harga yang lumayan. Tapi, insyaAllah, kalau Anda sudah menyusun planning keuangan dan berniat membayar zakat (plus bersedekah) kalap dikala diskon tidak akan terjadi. Tidak hanya untuk pakaian, ini berlaku juga ketika Anda belanja materi makanan, camilan, minuman, dan kudapan manis kering untuk disuguhkan ke tamu atau untuk dibawa ke kampung halaman.
9. Belanja Online
Belanja online tampaknya sudah sangat menempel dengan masyarakat Indonesia. Kelebihan belanja online yakni Anda tidak perlu capek-capek keluar rumah, mengeluarkan bensin atau ongkos kendaraan, uang parkir yang bisa jadi “lumayan” kalau Anda berjam-jam di daerah tersebut (apalagi kalau Anda berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya), berdesakan (dan berebutan!) ketika ada diskon, mengantri ketika membayar, menjinjing belanjaan pulang ke rumah, dan masih banyak lagi benefit-nya.
Kita semua tahu, menjelang lebaran, sentra perbelanjaan niscaya penuh sesak. Anda bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dengan berbelanja online. Cuma, ya, Anda harus sabar menunggu barang tiba. Kalau bisa belanjanya 2 ahad sebelum lebaran alasannya yakni menjelang hari raya ekspedisi jasa pengiriman barang niscaya overload, belum lagi kalau ada yang menetapkan untuk libur beberapa hari sebelum Idul Fitri. Nanti belanjaan Anda bisa sampainya malah sesudah lebaran, lagi.
10. Sisihkan untuk Investasi
Jika Anda tidak punya beban menyerupai hutang, atau sanak saudara yang perlu dibiayai, Anda bisa menyisihkan THR untuk disimpan, ditabung, digunakan sebagai dana darurat, atau investasi. Walaupun merupakan uang kaget, bukan berarti THR tidak bisa dimanfaatkan untuk pemakaian jangka panjang. Anda bisa melakukannya dengan cara apapun yang Anda suka. Yang sering dilakukan ibu-ibu paling simpel biasanya, yaitu dengan membeli emas.
Mengatur pemakaian uang THR mudah, kok. Anda hanya perlu menjadi lebih bijaksana semoga uang THR tidak habis secara sia-sia. Jangan biarkan uang THR habis untuk memuaskan impian Anda semata, tapi sebaiknya bisa digunakan untuk membuatkan bersama orang lain juga. Semoga berhasil dan selamat lebaran!
Sumber https://bacaterus.com
0 Response to "√ 10 Tips Mengelola Dan Menabung Uang Thr Semoga Tidak Cepat Habis"
Posting Komentar