iklan

Pembentukan Bayangan Pada Cermin

Pembentukan Bayangan pada Cermin - Artikel kali ini akan menjelaskan ihwal Pembentukan Bayangan pada Cermin, Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar, Pembentukan Bayangan pada Cermin Lengkung,  unsur-unsur cermin lengkung, Pusat kelengkungan cermin, Vertex, Titik api, Jari-jari kelengkungan cermin, Jarak fokus, Sinar-sinar spesial pada Cermin Cekung, Sinar-sinar spesial pada Cermin Cembung, Persamaan Cermin Cembung.

Salah satu acara yang sering kita lakukan sebelum berangkat beraktifitas yaitu bangun di depan cermin, untuk melihat apakah kita sudah rapi atau belum.

Bahkan sering kali dalam perjalanan, kita ditemani cermin. Nah, cermin yang kita pakai untuk berkaca setiap hari yaitu sebuah cermin datar.

Seberkas cahaya mengenai cermin datar maka cahaya tersebut dipantulkan secara teratur. Peristiwa pemantulan cahaya menimbulkan pembentukan bayangan benda oleh cermin.

Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar

Pada ketika memilih bayangan pada cermin datar melalui diagram sinar, titik bayangan yaitu titik potong berkas sinar-sinar pantul.

Bayangan bersifat faktual apabila titik potongnya diperoleh dari perpotongan sinar-sinar pantul yang konvergen (mengumpul).

Sebaliknya, bayangan bersifat maya apabila titik potongnya merupakan hasil perpanjangan sinar-sinar pantul yang divergen (menyebar).


Keterangan:
S = Jarak benda terhadap cermin
S|= Jarak bayangan terhadap cermin

Untuk melukis pembentukan bayangan pada cermin datar dengan diagram sinar, ikutilah langkah-langkah berikut ini.

Lukis sebuah sinar dari benda menuju cermin dan dipantulkan ke mata, sesuai aturan pemantulan cahaya, yaitu sudut sinar tiba harus sama dengan sudut sinar pantul. Lukis sinar kedua sebagaimana langkah pertama.

Lukis perpanjangan sinar-sinar pantul tersebut di belakang cermin sehingga berpotongan. Perpotongan sinar-sinar pantul tersebut merupakan bayangan benda.

Jika diukur dari cermin, jarak benda terhadap cermin (s) harus sama dengan jarak bayangan terhadap cermin (s|).

Pembentukan Bayangan pada Cermin Lengkung

Cermin Cekung

Cermin lengkung yaitu cermin yang permukaannya melengkung yang disebut juga lengkung sferis.Cermin cekung dan cembung dianggap sebagai irisan permukaan yang berbentuk bola.

Cermin cekung merupakan irisan permukaan bola yang belahan mengkilapnya terdapat di dalam sedangkan irisan permukaan bola yang belahan mengkilapnya terdapat di luar yaitu cermin cembung.

Agar sanggup memahami unsur-unsur pada cermin cekung dan cembung. Perhatikan Gambar berikut;


Berdasarkan Gambar diatas, maka kita sanggup memilih unsur-unsur cermin lengkung, yaitu sebagai berikut.

a. Pusat kelengkungan cermin

Pusat kelengkungan cermin merupakan titik di sentra bola yang diiris menjadi cermin. Pusat kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan M.

b. Vertex

Vertex merupakan titik di permukaan cermin dimana sumbu utama bertemu dengan cermin dan disimbolkan dengan O.

c. Titik api (titik fokus)

Titik api yaitu titik pertengahan antara vertex dan sentra kelengkungan cermin dan disimbolkan dengan F.

d. Jari-jari kelengkungan cermin

Jari-jari kelengkungan cermin yaitu jarak dari vertex ke sentra kelengkungan cermin. Jari-jari kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan R.

e. Jarak fokus

Jarak fokus cermin yaitu jarak dari vertex ke titik api dan disimbolkan dengan f.

Hukum pemantulan kedua yang menyatakan besar sudut tiba sama dengan sudut pantul, berlaku pula untuk cermin lengkung.

Pada cermin lengkung, garis normal yaitu garis yang menghubungkan titik sentra lengkung cermin M dan titik jatuhnya sinar.

Jadi, garis normal pada cermin lengkung berubah-ubah, bergantung pada titik jatuh sinar. Misalnya, kalau sinar tiba dari K mengenai cermin cekung di B, maka garis normalnya yaitu garis MB dan sudut datangnya yaitu sudut KBM = α.

Sesuai aturan pemantulan, maka sudut pantulnya, yaitu sudut MBC = α dan sinar pantulnya yaitu sinar BC.

Sinar tiba dari K mengenai cermin cekung di D, maka garis normalnya yaitu garis MD dan sudut datangnya yaitu sudut KDM = β.

Sesuai aturan pemantulan, maka sudut pantulnya, yaitu sudut MDC = β, sedangkan sinar pantulnya yaitu sinar DC. Hal yang sama berlaku juga pada cermin cembung.


Sinar-sinar spesial pada Cermin Cekung


  1. Sinar tiba sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
  2. Sinar tiba melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
  3. Sinar tiba melalui titik sentra kelengkungan cermin akan dipantulkan melalui titik sentra kelengkungan cermin pula.



Melukis pembentukan bayangan oleh cermin cekung



  • Benda berada pada jarak lebih dari R. Benda pada jarak lebih dari R, bayangannya terbalik, dan nyata. 
  • Benda di antara cermin dan F. Benda pada jarak kurang dari f, bayangannya tegak, dan maya.
  • Benda di titik fokus F. Benda di F, bayangannya berada di tak terhingga.
  • Benda maya. Benda maya, bayangannya tegak, nyata, dan diperkecil.


Persamaan Cermin Cekung

Persamaan cermin cekung dipakai untuk menyatakan kekerabatan kuantitatif antara jarak benda ke cermin (s), jarak bayangan ke cermin (s’), panjang fokus (f), dan jari-jari kelengkungan cermin (R). Jika dirumuskan adalah;

Keterangan :
f = jarak fokus (cm)
s = jarak benda ke cermin (cm)
s' = jarak bayangan (layar) ke cermin (cm)

Selain persamaan tersebut kita juga harus mengetahui rumus perbesaran pada cermin cekung. Rumus ini dipakai untuk mengetahui berapa kali perbesaran yang dihasilkan oleh pemantulan pada cermin cekung. Rumus perbesaran pada cermin cekung adalah;

Keterangan :
M = perbesaran
s = jarak benda ke cermin (m)
h = tinggi benda
s’= jarak bayangan (layar) ke cermin
h’= tinggi bayangan

Catatan
h’ positif (+) menyatakan bayangan yaitu tegak (dan maya)
h’ negatif (-) menyatakan bayangan yaitu terbalik (dan nyata)

Cermin Cembung

Sinar-sinar spesial pada Cermin Cembung 

Pada cermin cembung juga berlaku sinar-sinar istimewa yaitu:

  1. Sinar tiba sejajar sumbu utama dipantulkan seakan-akan dari titik fokus (F).
  2. Sinar yang tiba menuju titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.
  3. Sinar yang tiba menuju titik sentra kelengkungan cermin seakan-akan berasal dari titik sentra kelengkungan tersebut.



Sinar-sinar istimewa pada pemantulan cermin cembung


Untuk melukis bayangan pada cermin cembung diharapkan minimal dua buah sinar istimewa dengan langkah-langkah sebagai berikut.



  1. Pilih sebuah titik pada belahan ujung atas benda dan lukis dua sinar tiba melalui titik tersebut menuju cermin.
  2. Setelah sinar-sinar tiba tersebut mengenai cermin, pantulkan kedua sinar tersebut sesuai kaidah sinar istimewa pada cermin cembung.
  3. Tandai titik potong sinar-sinar pantul atau perpanjangan sinar-sinar pantul sebagai daerah bayangan benda. 
  4. Lukis bayangan benda pada perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul tersebut.


Persamaan Cermin Cembung

Rumus-rumus yang berlaku untuk cermin cekung juga berlaku untuk cermin cembung. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu titik fokus F dan titik sentra kelengkungan cermin M untuk cermin cembung terletak di belakang cermin. Oleh sebab itu, dalam memakai persamaan cermin cembung jarak fokus (f) dan jari-jari cermin (R) selalu dimasukkan bertanda negatif.

Catatan
Dalam cermin cembung harga f dan R bernilai negatif (-)


Sumber http://ofteachers.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pembentukan Bayangan Pada Cermin"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel