iklan

Muhammad

Pendapat para Ahli ihwal Nabi Muhammad


1. John Diven Port, cendekiawan Inggris.

Ia menyatakan penyesalannya terhadap sikap tendensius terhadap Nabi Islam. Dalam bukunya yang ia tulis berkenaan dengan Nabi Muhammad SAW, dengan segala kejujuran dan kecintaan yang mendalam kepada Nabi, ia berusaha membersihkan segala macam kedustaan dan tuduhan negatif dari kehidupan Nabi Muhammad, dan mengajak orang-orang sesat ini untuk merenung dan berpikir dengan benar.

Diven Port menulis, “Dari segi keindahan dan kebaikan tabiat dan perilaku, Muhammad mempunyai keistimewaan yang sangat tinggi. Mereka yang tidak mempunyai watak-watak ibarat inilah yang memandang ia sebagai sesuatu yang tak bernilai.

Sebelum memulai ucapannya, ia telah menarik para pendengar beliau, baik satu orang atau banyak, dengan etika dan peringainya yang sangat mulia. Wajah ia memancarkan kewibawaan sekaligus daya tarik yang amat kuat. Senyumnya yang indah takpernah lepas dari bibir beliau. Pada akhirnya, hal-hal lembut dan menarik selalu ia masukkan dalam tutur kata beliau, memaksa setiap orang memujinya. Oleh alasannya itulah ia dikenal sebagai tokoh agama yang paling langka di dunia.”

2. Dosun, penulis Perancis, dalam bukunya “Muhammad dan Islam”

“Pada umumnya, warga Perancis tidak menaruh minat kepada pembahasan masalah-masalah keagamaan. Akan tetapi, mereka yang taat beragama dan pemikir Perancis, mempunyai pandangan lain kepada Islam. Hakekatnya ialah bahwa kemunculan Islam dan penyebarannya termasuk diantara hasil karya besar dan amat penting sejarah manusia. Di final masa ketujuh Islam bisa merambah ke Suriah, Iran, Mesir dan dunia Arab, dan menyebar di seluruh Afrika Utara, serta menguasai seluruh pulau-pulau di maritim Mediterania, kemudian masuk pula ke India dan Cina. Saat ini Islam telah memperlihatkan pengarunya yang luas dalam peradaban dunia serta dalam politik kontemporer. Keberhasilan usaha Muhammad saaw, dalam menggeser UU yang berlaku di negara-negara Asia, padahal mereka termasuk diantara negara terkuno di dunia, serta ketahanan UU Islam ini selama berabad-abad, merupakan bukti terbaik yang memperlihatkan kebenaran tokoh ini dan keistimewaannya yang langka.”

3. Edward Gibbon dalam pidatonya yang bertajuk “Profession of Islam”

 “Saya percaya bahwa Tuhan ialah tunggal dan Muhammad ialah pesuruh-Nya ialah akreditasi kebenaran Islam yang praktis dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah bermetamorfosis pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas nalar dan agama.”

4. Simon Ockley dalam bukunya “History Of The Saracen Empires”

“Muhammad tidak lebih dari seorang insan biasa. Tapi ia ialah insan dengan kiprah mulia untuk menyatukan insan dalam dedikasi terhadap satu dan hanya satu Tuhan serta untuk mengajarkan hidup yang jujur dan lurus sesuai perintah Tuhan. Dia selalu menggambarkan dirinya sebagai ‘hamba dan pesuruh Tuhan dan demikianlah juga setiap tindakannya.”

4. Sarojini Naidu, penyair populer India (S. Naidu, Ideals of Islam)

“Inilah agama pertama yang mengajarkan dan mempraktekkan demokrasi; di setiap masjid, ketika adzan dikumandangkan dan jamaah telah berkumpul, demokrasi dalam Islam terwujud lima kali sehari ketika seorang hamba dan seorang raja berlutut berdampingan dan mengakui; Allah Maha Besar. Saya terpukau lagi dan lagi oleh kebersamaan Islam yang secara naluriah menciptakan insan menjadi bersaudara.”

15. James A. Michener dalam bukunya “Islam: The Misunderstood Religion”


“Muhammad, seorang inspirator yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masehi dalam masyarakat Arab penyembah berhala. Yatim sejak kecil, dia secara khusus memperlihatkan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba sahaya dan kaum lemah.

Di usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang pengusaha yang sukses, dan menjadi pengelola bisnis seorang janda kaya. Ketika mencapai usia 25, sang majikan melamarnya. Meski usia wanita tersebut 15 tahun lebih renta Muhammad menikahinya dan tetap setia kepadanya sepanjang hayat sang istri.

Seperti halnya para nabi lain, Muhammad memulai kiprah kenabiannya dengan sembunyi-sembunyi dan ragu-ragu lantaran menyadari kelemahannya. Tapi “membaca” ialah perintah yang diperolehnya, dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat yang akan segera mengubah dunia: Tiada yang kuasa selain Allah.

Dalam setiap hal, Muhammad ialah seorang yang mengedepankan akal. Ketika putranya, Ibrahim, meninggal disertai gerhana dan menjadikan anggapan ummatnya bahwa hal tersebut ialah wujud rasa belasungkawa Tuhan kepadanya, Muhammad berkata: ‘Gerhana ialah sebuah insiden alam biasa, ialah suatu kebodohan mengkaitkannya dengan janjkematian atau kelahiran seorang manusia.’

Sesaat sesudah ia meninggal, sebagian pengikutnya hendak memujanya sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi penerus kepemimpinannya (Abu Bakar -red) menepis keingingan ummatnya itu dengan salah satu pidato relijius terindah sepanjang masa; ‘Jika ada diatara kalian yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia telah meninggal. Tapi bila Allah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya.’”

16. W. Montgomery Watt dalam bukunya “Mohammad At Mecca”


“Kesiapannya menempuh tantangan atas keyakinannya, ketinggian moral para pengikutnya, serta pencapaiannya yang luar biasa semuanya memperlihatkan integritasnya. Mengira Muhammad sebagai seorang penipu hanyalah memperlihatkan problem dan bukan jawaban. Lebih dari itu, tiada figur andal yang digambarkan begitu jelek di Barat selain Muhammad.”
17. Annie Besant, dalam bukunya “The Life And Teachings Of Muhammad”

“Sangat tidak mungkin bagi seseorang yang memperlajari huruf Nabi Bangsa Arab, yang mengetahui bagaimana ajarannya dan bagaimana hidupnya untuk merasa kan selain hormat terhadap beliau, salah satu utusan-Nya. Dan meskipun dalam semua yang saya gambarkan banyak hal-hal yang terasa biasa, namun setiap kali saya membaca ulang kisah-kisahnya, setiap kali pula saya mersakan kekaguman dan penghormatan kepada sang Guru Bangsa Arab tersebut.”

18. Bosworth Smith, dalam bukunya Mohammad And Mohammadanism

“Dia ialah perpaduan Caesar dan Paus; tapi dia ialah sang Paus tanpa pretensinya dan seorang caesar tanpa Legionnaire-nya: tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, tanpa pengahasilan tetap; bila ada seorang insan yang pantas untuk berkata bahwa dia-lah wakil Tuhan penguasa dunia, Muhammad lah orang itu, lantaran dia mempunyai kekuatan meski ia tak mempunyai segala instrumen atau penyokongnya.”


19. John Austin, dalam bukunya “Muhammad the Prophet of Allah”

“Dalam kurun waktu hanya sedikit lebih dari satu tahun, ia telah menjadi pemimpin di Madinah. Kedua tangannya memegang sebuah tuas yang siap mengguncang dunia.”
20. Professor Jules Masserman

“Pasteur dan Salk ialah pemimpin dalam satu hal. Gandhi dan Konfusius pada hal lain serta Alexander, Caesar dan Hitler mungkin pemimpin pada kategori kedua dan ketiga (reliji dan militer -red). Jesus dan Buddha mungkin hanya pada kategori kedua. Mungkin pemimpin terbesar sepanjang masa ialah Muhammad, yang sukses pada semua kategori tersebut. Dalam skala yang lebih kecil Musa juga melaksanakan hal yang sama.”

BY  BUNDANET



Sumber http://lussychandra.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Muhammad"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel