iklan

Makalah Tingkatan Manajemen

1.1Pendahuluan
   Ilmu administrasi sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian lantaran intinya insan dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik eksklusif maupun tidak langsung. Baik disadarai ataupun tidak disadari. Ilmu administrasi ilmiah timbul pada sekitar awal masa ke 20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan insan sudah semakin banyak dan bermacam-macam jenisnya.
Sekarang timbul suatu pertanyaan, “siapa sajakah yang gotong royong menggunakan manajemen” apakah hanya dipakai di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja. Manajemen dibutuhkan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Tak sanggup disangkal lagi bahwa administrasi ialah hal penting yang menyentuh, mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Manajemen menandakan cara-cara yang lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Manajemen ialah Seni dan Ilmu wacana perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Manajemen merupakan suatu kebutuhan yang tidak terelakkan sebagai alat untuk memudahkan pencapaian tujuan insan dalam organisasi.

1.2 Tujuan
Agar kita memahami arti dan pengertian manajemen
 Agar kita mengetahui tingkatan manajemen


BAB II
P embahasan
2.1  Pengertian Manajemen (Definition of Management)

             Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang mempunyai arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum mempunyai definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata administrasi mungkin berasal
dari ITALIA (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latinmanus yang berati “tangan”. Kata ini menerima efek dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang mempunyai arti seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan administrasi sebagai seni menuntaskan pekerjaan melalui orang lain.
 Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan administrasi sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai target (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan sanggup dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa kiprah yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga ketika ini belum ada keseragaman.
Selanjutnya, jika kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah administrasi mengandung tiga pengertian yaitu :
1.      Manajemen sebagai suatu proses
2.      Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melaksanakan kegiatan manajemen,
3.      Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)
Menurut pengertian yang pertama, yakni administrasi sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi administrasi berdasarkan pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.
Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa administrasi ialah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.Selanjutnya, Hilman menyampaikan bahwa administrasi ialah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut pengertian yang kedua, administrasi ialah kolektivitas orang-orang yang melaksanakan kegiatan manajemen. Kaprikornus dengan kata lain, segenap orang-orang yang melaksanakan kegiatan administrasi dalam suatu tubuh tertentu disebut manajemen.
Menurut pengertian yang ketiga, administrasi ialah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan menyampaikan bahwa administrasi ialah seni dan segolongan yang lain menyampaikan bahwa administrasi ialah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R. Terry administrasi ialah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Manajemen juga ialah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni ialah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni ialah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Menurut Mary Parker Follet manajemen ialah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Itulah manajemen, tetapi berdasarkan Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang sanggup diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, administrasi ialah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari gambar di atas memperlihatkan bahwa administrasi ialah Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)
Fungsi administrasi ialah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan menempel di dalam proses administrasi yang akan dijadikan teladan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi administrasi pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis berjulukan Henry Fayol pada awal masa ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun ketika ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
1.                  Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi banyak sekali planning alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah planning yang dipilih cocok dan sanggup dipakai untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi administrasi lantaran tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak sanggup berjalan.
2.                  Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melaksanakan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian sanggup dilakukan dengan cara menentukan kiprah apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas kiprah tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3.                  Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan semoga semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai target sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha
         Sampai ketika ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen.
fungsi-fungsi administrasi ialah sebagai berikut:
Planning
        Berbagai batasan wacana planning dari yang sangat sederhana hingga dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan ialah penentuanserangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan tanggapan kepada enam pertanyaan berikut :
1.      Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2.      Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3.       Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4.       kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5.      Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6.      Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner Planning ialah proses memutuskan target dan tindakan yang perlu untuk mencapai target tadi.
Organizing
        Organizing (organisasi) ialah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai target spesifik atau sejumlah sasaran.
Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
  •         Mengambil keputusan
  •         Mengadakan komunikasi semoga ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
  •         Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
  •         Memeilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya,
  •        Serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan semoga mereka terampil dalam usaha    mencapai tujuan yang ditetapkan.
Directing/Commanding
           Directing atau Commanding ialah fungsi administrasi yang bekerjasama dengan perjuangan memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan kiprah masing-masing, semoga kiprah sanggup dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

Motivating
           Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi administrasi berupa proteksi inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, semoga bawahan melaksanakan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
Coordinating
          Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi administrasi untuk melaksanakan banyak sekali kegiatan semoga tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kolaborasi yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Controlling
          Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian ialah salah satu fungsi administrasi yang berupa mengadakan penilaian, jika perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan sanggup diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
Reporting
        Adalah salah satu fungsi administrasi berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau proteksi keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan kiprah dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
Staffing
          Staffing merupakan salah satu fungsi administrasi berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi semenjak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya hingga dengan perjuangan semoga setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Forecasting
          Forecasting ialah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap banyak sekali kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih niscaya sanggup dilakukan.
Tool of Management
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dibutuhkan alat-alat   sarana (tools). Toolsmerupakan syarat suatu perjuangan untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.
Man merujuk pada sumber daya insan yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan insan pula yang melaksanakan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada insan tidak ada proses kerja, alasannya ialah intinya insan ialah makhluk kerja. Oleh lantaran itu, administrasi timbul lantaran adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak sanggup diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan sanggup diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh lantaran itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan lantaran segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan bekerjasama dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai honor tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Material terdiri dari materi setengah jadi (raw material) dan materi jadi. Dalam dunia perjuangan untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain insan yang andal dalam bidangnya juga harus sanggup menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan insan tidaki sanggup dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan laba yang lebih besar serta membuat efesiensi kerja.
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu kiprah dengan memperlihatkan banyak sekali pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka akhirnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam administrasi tetap manusianya sendiri.
Market atau pasar ialah daerah di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting alasannya ialah jika barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh alasannya ialah itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksimerupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar sanggup dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
2.3 Tingkatan Manajemen (Manajemen Level).
Tingkatan administrasi dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan :
1.   Manajer lini garis-pertama (first line) ialah tingkatan administrasi paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dan mereka tidak membawahi manajer yang lain.
2.   Manajer menengah (Middle Manager) ialah administrasi menengah sanggup meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya kadang kala juga karyawan operasional.
3.   Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak bertanggung jawab atas administrasi keseluruhan dari organisasi.
Manajer ialah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.


2.4 Tingkatan manajer



 Ilmu administrasi sebetulnya sama usianya dengan kehidupan insan MAKALAH TINGKATAN MANAJEMEN

Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di potongan bawah daripada di puncak). Berikut ini ialah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
·                     Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah administrasi operasional, merupakan administrasi tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
·                     Manajemen tingkat menengah (middle management), meliputi semua administrasi yang berada di antara manajer lini pertama dan administrasi puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
·                     Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan seni administrasi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi sanggup menuntaskan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan ajakan pekerjaan.

2.5 Peran manajer
Henry Mintzberg, spesialis riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh kiprah yang dimainkan oleh manajer di daerah kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh kiprah itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1.                  Peran antarpribadi Merupakan kiprah yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi kiprah sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2.                  Peran informasional Meliputi kiprah manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta kiprah sebagai juru bicara.
3.                  Peran pengambilan keputusan Yang termasuk dalam kelompok ini ialah kiprah sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, kegiatan yang dilakukan oleh manajer ialah berinteraksi dengan orang lain.
Keterampilan manajer




Gambar ini menandakan keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.                  Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus mempunyai keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu planning kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses pembagian terstruktur mengenai ide menjadi suatu planning kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh lantaran itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2.                  Keterampilan bekerjasama dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan bekerjasama dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi  diperlukan, baik pada tingkatan administrasi atas, menengah, maupun bawah.
3.                  Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, contohnya menggunakan acara komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1.                  Keterampilan administrasi waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh perkara Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per ahad dengan waktu cuti 2 minggu, maka honor Frankfort setiap jamnya ialah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana sanggup kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, mempunyai honor yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2.                  Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan persoalan dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan ialah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan persoalan dan mencari banyak sekali alternatif yang sanggup diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan menentukan sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya semoga tetap berada di jalur yang benar.








BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
  1. stilah administrasi mengandung tiga pengertian yaitu :
  • Manajemen sebagai suatu proses,
  • Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang
    melaksanakan kegiatan manajemen,
  • Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai
    suatu ilmu pengetahuan (Science)

2. Fungsi –fungsi manajemen:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Directing (Pengarahan)
d. Evaluating (Evaluasi)
e. Motivating (Motivasi)
f. Coordinating (Koordinasi)
g. Controlling (Pengawasan)
h. Reporting (Laporan)
i. Staffing (Penempatan/Penyusunan
j. Forecasting (Prediksi)
3. Tingkata Manajemen:
  • Manajemen Lini Pertama (Firstline Management)
  • Manajemen Tingkat Menengah (Middle Management)
  • Manajemen Puncak (Top Management)

    4. Keterampilan Menurut Robert L.Katz:
  • Keterampilan Konseptual
  • Keterampilan berhungan dengan orang lain
  • Keterampilan Teknis

5.Menurut Ricky W.Griffin
  • Keterampilan Manajemen Waktu
  • Keterampilan Membuat Keputusan














DAFTAR PUSTAKA
  • George R. Terry, halaman, 9-10.
  • James A.F.Stoner dan kawan-kawan, Manajemen, Jilid
    1, Jakarta:
    PT. Prenhallindo, 1996 hal.09, 10, dan 17.
  • T. Hani Handoko, Manajemen,Cet-ke-12, BPFE: Yogyakarta, 1997., hal. 18
  • Sukwiaty, Dra. Hj. Pengantar Ekonomi 3. Bandung: Yudhistira.
    2005 hal 106
  • http://www.duniaremaja.org/t601-pengertian-fungsi-tingkat-dan-keterampilan-manajemen











Sumber http://lussychandra.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Makalah Tingkatan Manajemen"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel