iklan

Biografi Nabi Muhammad Saw

Rasulullah SAW
Siapa yang tidak mengenal Nabi Muhammad SAW, dialah pemimpin terbesar umat Islam sepanjang masa, dinobatkan sebagai tokoh nomor satu yang paling kuat di dunia dibandingkan tokoh-tokoh lainnya yang pernah ada di dunia. Berikut biografi dan profil mengenai Nabi Muhammad SAW. Beliau berasal dari kabilah Quraisy, tepatnya keturunan Hasyim. Ayah dia yaitu Abdullah bin Abdul Muthalib, cucu Hasyim. Ibunda dia yaitu Aminah binti Wahb yang berasal dari keturunan Bani Zuhrah, salah satu kabilah Quraisy. Setelah menikah, Abdullah melaksanakan pepergian ke Syam. Ketika pulang dari pepergian itu, ia wafat di Madinah dan dikuburkan di kota itu juga.
Setelah beberapa bulan dari wafatnya sang ayah berlalu, Nabi pamungkas para nabi lahir di bulan Rabi’ul Awal, tahun 571 Masehi di Makkah, dan dengan kelahirannya itu, dunia menjadi terang-benderang. Sesuai dengan kebiasaan para darah biru Makkah, ibundanya menyerahkan Muhammad kecil kepada Halimah Sa’diyah dari kabilah Bani Sa’d untuk disusui. Beliau tinggal di rumah Halimah selama empat tahun. Setelah itu, sang ibu mengambilnya kembali.

Dengan tujuan untuk berkunjung ke kerabat ayahnya di Madinah, sang ibunda membawanya pergi ke Madinah. Dalam perjalanan pulang ke Makkah, ibundanya wafat dan dikebumikan di Abwa`, sebuah tempat yang terletak antara Makkah dan Madinah. Setelah ibunda dia wafat, secara bergantian, kakek dan paman beliau, Abdul Muthalib dan Abu Thalib memelihara beliau. 

Pada usia dua puluh lima tahun, dia menikah dengan Khadijah yang waktu itu sudah berusia empat puluh tahun. Beliau menjalani hidup bersamanya selama dua puluh lima tahun hingga ia wafat pada usia enam puluh lima tahun.

Diangkat Menjadi Nabi di Usia 40 Tahun

Pada usia empat puluh tahun, dia diutus menjadi nabi oleh Allah. Ia mewahyukan kepada dia al-Quran yang seluruh insan dan jin tidak bisa untuk menandinginya. Ia menamakan dia sebagai pamungkas para nabi dan memujinya alasannya yaitu kemuliaan akhlaknya.
Beliau hidup di dunia ini selama enam puluh tiga tahun. Menurut pendapat masyhur, dia wafat pada hari Senin bulan Shafar 11 Hijriah di Madinah.
Bukti Kenabian Rasulullah saw. Secara global, kenabian seorang nabi sanggup diketahui melalui tiga jalan:
  • Pengakuan sebagai nabi. 
  • Kelayakan menjadi nabi. 
  • Mukjizat. 

Pengakuan Sebagai Nabi

Telah diketahui oleh setiap orang bahwa Rasulullah saw telah mengaku sebagai nabi di Makkah pada tahun 611 M., masa di mana syirik, penyembahan berhala dan api telah menguasai seluruh dunia. Hingga selesai usia, dia selalu mengajak umat insan untuk memeluk agama Islam, dan sangat banyak sekali di antara mereka yang mengikuti usul dia itu.

Kelayakan Menjadi Nabi

Maksud perkiraan di atas yaitu seorang yang mengaku menjadi nabi harus mempunyai budbahasa dan seluruh etika yang terpuji, dari sisi kesempurnaan jiwa harus orang yang paling utama, tinggi dan sempurna, dan terbebaskan dari segala karakterisitik yang tidak terpuji. 

Semua itu telah dimiliki oleh Rasulullah saw. Musuh dan teman memuji dia alasannya yaitu akhlaknya, memberitakan sifat-sifat tepat dan kelakuan terpujinya dan membebaskannya dari setiap karakterisitik yang buruk.

Kesimpulannya, budbahasa dia yang mulia, tata krama dia yang terpuji, perubahan dan revolusi yang dia cetuskan di seanterao dunia, khususnya di Hijaz dan jazirah Arab, dan sabda-sabda dia yang mulia berkenaan dengan tauhid, sifat-sifat Allah, aturan halal dan haram, serta nasihat-nasihat dia telah menandakan kelayakan dia untuk menduduki bangku kenabian, dan setiap orang yang insaf tidak akan mencurigai semua itu.
 

Mukjizat

Mukjizat sanggup disimpulkan dalam lima hal:
  1. Mukjizat akhlak. 
  2. Mukjizat ilmiah. 
  3. Mukjizat amaliah. 
  4. Mukjizat maknawiyah. 
  5. Mukjizat keturunan. 

Mukjizat Akhlak

Sejak masa muda, Nabi Muhammad saw telah dikenal dengan kejujuran, amanat, kesabaran, ketegaran, dan kedermawanan. Dalam kesabaran dan kerendahan diri dia tidak mempunyai sekutu dan dalam kemanisan etika dia tak tertandingi. “Sesungguhnya engkau berada di puncak budbahasa yang agung.” 
Dalam memaafkan, dia tak ada taranya. Ketika mendapat gangguan dan cemoohan masyarakatnya, dia hanya berkata اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِقَوْمِيْ فَإِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُوْنَ “Ya Allah, ampunilah kaumku, alasannya yaitu mereka tidak mengetahui.”Beliau selalu mengharapkan kebaikan seluruh umat manusia, penyayang dan belas-kasih terhadap mereka. “Ia belas-kasih dan pengasih terhadap Mukminin.”
Beliau tidak pernah menyembunyikan keceriaan wajah terhadap para teman dan selalu mencari isu perihal kondisi mereka. Beliau selalu menawarkan tempat khusus kepada orang-orang baik di sisi beliau. Orang yang paling utama di sisi dia yaitu orang yang dikenal dengan kebajikanya terhadap Muslimin dan orang yang termulia yaitu orang yang lebih bertindak toleran dan tolong-menolong terhadap umat Islam.
Beliau tida pernah duduk dan bangun (dari duduk) kecuali dengan menyebut nama Allah dan mayoritasnya, dia duduk menghadap ke arah Kiblat. Beliau tidak pernah menentukan tempat duduk khusus bagi dirinya. Beliau memperlakukan masyarakat sedemikian rupa sehingga mereka merasa dirinya yaitu orang termulia di sisi beliau. Beliau tidak banyak berbiacara dan tidak pernah memotong pembicaraan seseorang kecuali ia berbicara kebatilan.
Beliau tidak pernah mencela dan mencerca seseorang. Beliau tidak pernah mencari-cari kesalahan orang lain. Budi pelerti dia yang menyeluruh telah meliputi seluruh umat manusia. Beliau selalu sabar menghadapi perangai jelek bangsa Arab dan orang-orang yang aneh bagi beliau. Beliau selalu duduk di atas tanah dan duduk bersama orang-orang miskin serta makan bersama mereka.
Dalam makan dan berpakaian, dia tidak pernah melebihi rakyat biasa. Setiap berjumpa dengan seseorang, dia selalu memulai mengucapkan salam dan berjabat tangan dengannya. Beliau tidak pernah mengizinkan siapa pun berdiri (untuk menghormati)nya. Beliau selalu menghormati orang-orang cendekia dan berakhlak mulia. Dibandingkan dengan yang lain, dia lebih bijaksana, sabar, adil, berani dan pengasih.
Beliau selalu menghormati orang-orang tua, menyayangi bawah umur kecil dan membantu orang-orang yang terlantar. Sebisa mungkin, dia tidak pernah makan sendirian. Ketika dia meninggal dunia, dia tidak meninggalkan sekeping Dinar dan Dirham pun.
Keberanian dia sangat populer sehingga Imam Ali as pernah berkata: “Ketika perang mulai memanas, kami berlindung kepada beliau.”
Rasa memaafkan dia sangat besar. Ketika berhasil membebaskan Makkah, dia memegang pintu Ka’bah seraya bersabda (kepada musyrikin Makkah): “Apa yang kalian katakan dan sangka sekarang?” Mereka menjawab: “Kami menyampaikan dan menyangka kebaikan (terhadapmu). Engkau yaitu seorang pemurah dan putra seorang pemurah.
Engkau telah berhasil berkuasa terhadap kami. Engkau niscaya bisa melaksanakan apa yang kamu inginkan.” Mendengar ratifikasi mereka ini, hati dia tersentuh dan menangis. Ketika penduduk Makkah melihat kejadian itu, mereka pun turut menangis. Setelah itu dia bersabda: “Aku menyampaikan menyerupai apa yang pernah dikatakan oleh saudaraku Yusuf bahwa ‘Tiada cercaan bagi kalian pada hari ini. Allah akan mengampuni kalian, dan Ia yaitu Lebih Pengasih dari para pengasih’.” (QS. Yusuf: 92)
Beliau memaafkan seluruh kriminalitas dan kejahatan yang pernah mereka lakukan seraya mengucapkan sabda dia yang spektakuler: “Pergilah! Kalian bebas.”

Mukjizat Ilmiah

Dengan merujuk kepada buku-buku yang memuat sabda, pidato dan nasihat-nasihat dia secara panjang lebar, mukjizat ilmiah dia ini sanggup dipahami dengan jelas.

Mukjizat Amaliah

Dapat diakui bahwa seluruh sikap dia dari semenjak lahir hingga wafat yaitu sebuah mukjizat. Dengan sedikit merenungkan kondisi dan karakteristik masyarakat Hijaz, khususnya masyarakat kala itu, kemukjizatan seluruh sikap dia akan terang bagi kita. Beliau kolam sebuah bunga yang tumbuh di ladang duri.
Beliau tidak hanya tidak terpengaruh oleh karakteristik duri-duri itu, bahkan dia berhasil merubahnya. Beliau tidak hanya terpengaruh oleh kondisi kehidupan masyarakat kala itu, bahkan dia berhasil mensugesti gaya hidup mereka.
Dalam kurun waktu dua puluh tiga tahun, dia telah berhasil melaksanakan empat pekerjaan besar dan mendasar meskipun banyak aral melintang dan problema yang melilit. Masing-masing pekerjaan itu dalam kondisi normal semestinya memerlukan perjuangan bertahun-tahun untuk sanggup tegak berdiri sepanjang masa. Keempat pekerjaan besar itu yaitu sebagai berikut:
Pertama, berbeda dengan keyakinan-keyakinan yang sedang berlaku pada masa beliau, dia membawa sebuah aliran yang bersifat Ilahi. Sebuah aliran yang pernah disampaikan oleh para nabi pendahulunya. Sebagai epilog para Nabi, dia telah berhasil membuat banyak orang beriman kepada agama tersebut sehingga hingga kini pun efek spiritual dia masih kuat tertanam di dalam lubuk hati ratusan juta pengikutnya.
Menjadikan seseorang taat yaitu sebuah pekerjaan yang mudah. Akan tetapi, menundukkan hati masyarakat, itu pun sebuah masyarakat fanatis dan kurang pintar tanpa syarat dan mengakibatkan mereka taat dari lubuk hati bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah.
Kedua, dari kabilah-kabilah berpecah-belah yang selalu saling bermusuhan dan mempunyai hobi berperang, dia berhasil sebuah umat yang satu dan menjalin persaudaraan, persamaan, kebebasan dan kesatun kalimat dalam arti yang bergotong-royong di antara mereka.
Setelah beberapa tahun berlalu, dia berhasil membentuk sebuah umat yang berjulukan umat Muhammad saw. Hingga kini umat ini masih eksis dan terus bertambah.
Ketiga, di tengah-tengah kabilah yang berpecah-belah, masing-masing mempunyai seorang pemimpin, biasa melaksanakan pekerjaan secara tersendiri dan tidak pernah mempunyai sebuah pemerintahan yang terpusat itu, dia berhasil membentuk sebuah pemerintahan yang berlandaskan kepada kebebasan dan kemerdekaan yang sempurna.
Dari sisi kekuatan dan kemampuan, pemerintahan ini pernah menjadi satu-satunya pemerintahan mutlak di dunia sesudah satu era berlalu.
Beliau pernah menulis enam surat dalam satu hari kepada para raja penguasa masa itu dan mengajak mereka untuk memeluk Islam, raja-raja yang menganggap diri mereka berada di puncak kekuatan dan meremehkan kaum Arab.  Ketika surat dia hingga ke tangan raja Iran dan melihat nama dia disebutkan di atas namanya, ia murka seraya memerintahkan para suruhannya untuk pergi ke Madinah dan membawa Muhammad ke hadapannya.
Ya! Para raja itu berpikir bahwa bangsa Arab yaitu sebuah bangsa yang tidak akan memperlihatkan reaksi apa pun di hadapan pasukan kecil menyerupai bala tentara Habasyah. Bahkan, mereka akan lari tunggang-langgang meninggalkan Makkah dan kehidupan mereka, serta berlindung ke gunung-gunung. Mereka tidak sanggup memahami bahwa bangsa Arab telah mempunyai seorang pemimpin Ilahi dan mereka bukanlah bangsa Arab yang dulu lagi.
Keempat, dalam kurun waktu dua puluh tiga tahun, dia telah tetapkan dan memperlihatkan sederetan undang-undang yang meliputi seluruh kebutuhan umat manusia. Undang-undang ini akan tetap kekal hingga hari Kiamat, dan mempraktikkannya sanggup mendatangkan kebahagiaan umat manusia.
Undang-undang ini tidak akan pernah layu. “Kehalalan Muhammad yaitu halal selamanya hingga hari Kiamat dan keharamannya yaitu haram selamanya hingga hari Kiamat.” Undang-undang ini akan selamanya hidup kekal. Di hauzah-hauzah ilmiah selalu dibahas dan didiskusikan oleh para fuqaha besar dalam sebuah obyek pembahasan fiqih, Furu’uddin dan kewajiban amaliah.

Mukjizat Ma’nawiyah

Mukjizat infinit dia yaitu al-Quran yang telah turun kepada dia dalam kurun waktu dua puluh tiga tahun, dan dari semenjak ketika itu hingga kini selalu mendapat perhatian dan penelaahan dari aneka macam segi oleh seluruh masyarakat dunia.
Kitab ini berhasil membangkitkan rasa heran para ilmuan dan sepanjang masa masih mempunyai kekokohan dan kedudukannya yang mulia. Kitab ini terselamatkan dari segala bentuk tahrif, pengurangan dan penambahan. Ratusan tafsir dan buku perihal hakikat arti dan kosa katanya telah ditulis. Allah telah menjamin keterjagaannya dalam firman-Nya:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَ إِنَّا لَهُ لَحَافِظُوْنَ 

..Kami-lah yang telah menurunkan al-Quran ini dan Kami pulalah yang akan menjaganya.

Mukjizat Keturunan

Salah satu mukjizat dia yang lain yaitu keturunan suci dia yang terjaga dari dosa. Hanya kedudukan tinggi kenabianlah yang bisa menghaturkan putri-putri dan para imam ma’shum menyerupai ini kepada masyarakat. Seseorang yang sadar dengan memperhatikan ilmu, kehidupan, ucapan dan sikap Ahlubait as akan mengakui bahwa setiap dari mereka, sebagaimana al-Quran, yaitu dalil tersendiri atas kenabian Rasulullah saw.
Seandainya tidak ada dalil lain untuk menandakan kenabian Rasulullah saw kecuali keberadaan keturunan semacam itu, hal itu sudah mencukupi dan hujjah sudah sempurna. Pembahasan panjang-lebar perihal persoalan ini tidak relevan untuk kesempatan pendek ini.

KARAKTER DAN KEUTAMAAN RASULLULLAH SAW

Salah satu karekter rasulullah saw yang paling menonjol yaitu kemenangan tidak menjaga kan dia besar hati hal ini bisa kita lihat diperang badar dan pembebasan kita makkah(fathu makkah) dan kekalahan tidak membuat dia frustasi sanggup kita lihat pristiwa perang uhud bahkan dengan cekatan is mempersiapkan pasukan gres untuk menghadapi hamru"ul asad dan pengingkari perjanjian yang dilakukan kaum yahudi bani quraizah ,dan kewaspadaan beliau,selalu mengedek kekuatan musuh dengan teliti dan mempersiapkan segalanya.
Dia memperlakukan kaum dan pengikutnya dengan tujuan mempererat silaturrahmi dan selalu menamamkan rasa percaya diri dalam mereka is selalu mengasihi anak anak kecil dan mengayomi mereka.berbuat baik dengan fakir miskin dan terhadap binatang dia selalu menanamkan rasa kasih sayang dan melarang untuk menyakiti binatang.
Salah satu teladan rasa prikemanusian rasul saw yaitu ketika mengutus pasukan untuk berperang dengan musuh dia selalu berpesan dilarang menyerang kaum sipil,dia lebih menentukan tenang terhadap musuh dari pada berperang ketika berperang dia berpesan dilarang membunuh lanjut usia anak kecil wanita dan mengniaya musuh yang sudah tidak berdaya.
Ketika kaum quraisi minta suaka politik kepadanya ia tidak memberlakukan baikot ekonomi bahkan ia menyepakati import gandum dari yaman  Ia juga menyerukan realisasikan sebuah perdamaian dunia dan melarang peperanga kecuali hal yang darurat

USAHA RASULULLAH SAW DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT DAN BERPERIKEMANUSIAAN

Kedatangan Rasul yaitu sebuah rahmat bagi insan semuanya is tidak pernah membedakan seseorang pun baik itu kulit putih atau kulit gelap dan dari suku bangsa mana, alasannya yaitu semua insan itu makan dari rizki Allah SWT yang diberikan. Rasulullah SAW mengajak insan untuk
  • Meningkatkan harkat martabat insan ia bersabda semua insan berasil dari adam dan ia berasal dari tanah 
  • Mengajak tenang sebelum perang 
  • Memaafkan sebelom membalas 
  • Mempermudah seseorang sebelom membalas perbuatan 
Dari uraian diatas sanggup kita simpulkan bahwa peperangan yang dilaksanakan bertujuan untuk merealisasikan tujuan tujuan insani yang agung dan menuju kepada tatanan masyarakat yang berprikemanusian.
Ia telah menandakan bahwa dirinya yaitu sebuah rahmat bagi insan dan alam semesta kejadian itu bisa dilihat dari pembebasan kota makkah dangan segala kemenangan yang telah digapai ketika itu ia tetap berbuat baik dengan musuh dan enggan untuk membalas dendam padahal ia sanggup melaksanakan ia pernah memaafkan mereka dengan sabda"pergilah kalian eksekusi alam kalian kini sudah bebas pada waktu perang dzatur riqa dia berasil menangkap pemimpin gauts bin al harits yang berusaha beberapa kali membunuh dia akan tetapi tetap dimaafkan.

Beliau memperlakukan tawanan perang dengan baik ,ia telah membebaskan seorang tawanan perang dengan tangan dia sendiri disaat ia mendengar keluhan rasa sakit tangannya diikat.

RASUL SEBAGAI PANGLIMA PERANG

Kita bisa lihat keberasilan dia dalam memenangkan peperangan dan membuat perdamaian dan mengujudkan insan yang berakhlak dan memimpin pasukan dengan gagah berani

TATA KRAMA BERGAUL

Beliau tidak pernah sombong dalam pergaulan selalu tersenyum berbuat baik sesame insan selalu menyenguk orang sakit tidak pernah memotong pembicaraan lawan tidak pernah mengangap dirinya mulia dari teman yang diajak bicara.Masih banyak lagi sipat2 rasul yang kita bisa sanggup teladani.. mudah2an kita bisa sanggup menggandakan budbahasa rasulullah amin....

Detik-detik Sakaratul Maut Rasulullah SAW

Inilah bukti cinta yang sebenar-benarnya perihal cinta, yang telah dicontohkan Allah SWT melalui kehidupan Rasul-Nya.
Pagi itu, meski langit mulai menguning di ufuk timur, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayapnya. Rasulullah dengan bunyi lemah menawarkan kutbah terakhirnya,
Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, al-Qur’an dan sunnahku. Barang siapa menyayangi sunnahku, bererti menyayangi saya dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga gotong royong aku.
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasul yang tenang menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. “Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” keluh hati semua teman kala itu.
Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar.

Di ketika itu, kalau mampu, seluruh teman yang hadir di sana niscaya akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi bantalan tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.

Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk.

Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan tubuh dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah.

Siapakah itu wahai anakku?
Tak tahulah ayahku, orang tampaknya gres sekali ini saya melihatnya,” tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah Malakul Maut,” kata Rasulullah.

Fatimah menahan ledakkan tangisnya.

Malaikat maut telah tiba menghampiri. Rasulullah pun menanyakan kenapa Jibril tidak menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasululllah dengan bunyi yang amat lemah.

Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua nirwana terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.

Tapi, semua klarifikasi Jibril itu tidak membuat Rasul lega, matanya masih penuh kecemasan dan tanda tanya.

Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril lagi.

Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak, sepeninggalanku?

Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, saya pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril meyakinkan.

Detik-detik kian dekat, saatnya Izrail melaksanakan tugas. Perlahan-lahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

Jibril, betapa sakitnya, sakaratul maut ini.” Perlahan terdengar desisan bunyi Rasulullah mengaduh.

Fatimah hanya bisa memejamkan matanya. Sementara Ali yang duduk di sampingnya hanya menundukan kepalanya semakin dalam. Jibril pun memalingkan muka.

Jijikkah engkau melihatku, hingga engkau palingkan wajahmu Jibril?” tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril sambil terus berpaling.

Sedetik kemudian terdengar Rasulullah memekik kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.

Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku,” pinta Rasul pada Allah.

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali pun segera mendekatkan telinganya.

Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, teman saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

Ummatii, ummatii, ummatiii?” Dan, berakhirlah hidup insan mulia yang memberi sinaran kemuliaan itu. Kini, mampukah kita menyayangi sepertinya? Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Mudah-mudahan kita semua dikumpulkan dengan Rasulullah SAW. Amiin.

Sumber http://gurumatiksma.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Biografi Nabi Muhammad Saw"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel