Apa Pengertian Refraktometri?
Refraktometri yakni suatu metoda analisa yang menurut atas pengukuran besaran fisika (refraksi). Dalam analisa instrumen, besaran fisika sanggup dibedakan atas dua kelompok, yaitu besaran fisika selektif dan besaran fisika non selektif. Besaran fisika selektif yakni besaran fisika yang dimiliki oleh suatu komponen dalam zat dan apabila bercampur dengan besaran fisika lainnya maka nilainya tidak berpengaruh. pola : frekuensi dan kecepatan radiasi. Besaran non-selektif yakni besaran fisika yang nilainya berubah bila ada senyawa atau besaran fisika lainnya dalam campuran. pola : indeks bias dan warna
Banyak bencana alam atau fenomena alam yang disebabkan oleh keberadaan cahaya. Spektrum gelombang elektromagnetik yang dimiliki cahaya memiliki panjang gelombang antara 380 – 780 nm. Sedangkan sifat-sifat gelombang elektromagnetik cahaya yaitu sanggup dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dilenturkan (defraksi), dan digabungkan (interferensi).
Jika cahaya melintas dari suatu medium ke medium yang lainnya, maka sebagian cahaya dipantulkan dan sebagian lainnya dibiaskan, pembiasan tersebut tergantung dari indeks bias pada medium yang dilewati cahaya. Pembiasan cahaya pada medium yang dilewati cahaya merupakan bencana pembelokan sinar masuk dari suatu medium ke medium lain yang berbeda kerapatannya sehingga arah sinar diubah arahnya. Berikut ini Gambar 1 Pemantulan dan pembiasan cahaya, seberkas sinar tiba melewati udara kemudian melewati air, maka aka ada sinar pantul dan sinar bias.
Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu mendekati garis normal atau mendekati garis normal, menyerupai terlihat pada Gambar 2. Arah pembiasan cahaya berikut ini.
Pada Gambar 2.a yakni cahaya dibelokkan menjauhi garis normal dan Gambar 2.b yakni cahaya di belokan mendekati garis normal. Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal kalau cahaya merambat dari medium rapat ke kurang rapat, misalnya cahaya merambat dari udara kedalam air. Sedangkan cahaya dibiaskan mendekati garis normal kalau cahaya merambat dari medium kurang rapat ke medium rapat, misalnya cahaya merambat dari dalam air ke udara.
Hukum wacana pembiasan cahaya dikenal dengan aturan Snellius, yaitu
Indeks bias yakni perbandingan kecepatan rambat cahaya dalam ruang hampa dengan kecepatan cahaya pada suatu medium. Indeks bias ini merupakan salah satu dari beberapa sifat optis yang penting dari medium. Indeks bias memainkan kiprah yang cukup penting di dalam beberapa bidang diantaranya yakni dalam bidang kimia, pengukuran terhadap indeks bias secara luas telah dipakai antara lain untuk mengetahui konsentrasi larutan dan mengetahui komposisi bahan-bahan penyusun larutan. Indeks bias juga sanggup dipakai untuk mengetahui kualitas suatu larutan.
Dalam bidang industri masakan dan minuman, indeks bias sanggup dipakai untuk mengetahui besarnya konsentrasi gula dalam produk masakan dan minuman, menyerupai pola untuk mengetahui kandungan gula dalam jus buah, kandungan gula dalam kue, dan lain-lain. Indeks bias suatu larutan sanggup diukur dengan memakai beberapa metode antara lain dengan metode interferometri yang mencakup interferometri Mach-Zender, interferometri Fabry-Perot dan interferometri Michelson (Pedrotti dan Pedrotti, 1993). Metode-metode ini merupakan metode yang sangat akurat untuk mengukur indeks bias. Akan tetapi metode-metode tersebut memiliki beberapa kelemahan, antara lain pengoperasian alat yang cenderung rumit dan membutuhkan waktu yang lama.
Metode lain yang sering dipakai untuk mengukur indeks bias yakni dengan memakai spektrometer. Spektrometer terdiri atas beberapa bagian, yaitu sumber cahaya monokromatik, prisma atau kristal dan teropong. Penentuan indeks bias dengan metode ini yakni dengan mengamati sudut deviasi minimum dari cahaya monokromatik yang berasal dari sumber yang keluar dari prisma atau kristal yang ditangkap oleh teropong. Metode ini juga cukup akurat untuk mengukur indeks bias. Namun demikian, metode ini juga memiliki kelemahan yaitu selain pengoperasian alat yang rumit, metode ini membutuhkan sampel penelitian dalam jumlah yang banyak dan juga membutuhkan waktu yang lama. Metode lain yang juga sering dipakai untuk mengukur indeks bias yakni dengan memakai refraktometer. Metode ini merupkan metode yang sederhana. Sampel yang dipakai juga relatif lebih sedikit dibandingkan dengan metode-metode yang lainnya. Sumber http://kumpulantugasekol.blogspot.com
Banyak bencana alam atau fenomena alam yang disebabkan oleh keberadaan cahaya. Spektrum gelombang elektromagnetik yang dimiliki cahaya memiliki panjang gelombang antara 380 – 780 nm. Sedangkan sifat-sifat gelombang elektromagnetik cahaya yaitu sanggup dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dilenturkan (defraksi), dan digabungkan (interferensi).
Jika cahaya melintas dari suatu medium ke medium yang lainnya, maka sebagian cahaya dipantulkan dan sebagian lainnya dibiaskan, pembiasan tersebut tergantung dari indeks bias pada medium yang dilewati cahaya. Pembiasan cahaya pada medium yang dilewati cahaya merupakan bencana pembelokan sinar masuk dari suatu medium ke medium lain yang berbeda kerapatannya sehingga arah sinar diubah arahnya. Berikut ini Gambar 1 Pemantulan dan pembiasan cahaya, seberkas sinar tiba melewati udara kemudian melewati air, maka aka ada sinar pantul dan sinar bias.
Gambar 1. Pemantulan dan pembiasan cahaya |
Gambar 2. Arah Pembiasan Cahaya |
Pada Gambar 2.a yakni cahaya dibelokkan menjauhi garis normal dan Gambar 2.b yakni cahaya di belokan mendekati garis normal. Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal kalau cahaya merambat dari medium rapat ke kurang rapat, misalnya cahaya merambat dari udara kedalam air. Sedangkan cahaya dibiaskan mendekati garis normal kalau cahaya merambat dari medium kurang rapat ke medium rapat, misalnya cahaya merambat dari dalam air ke udara.
Hukum wacana pembiasan cahaya dikenal dengan aturan Snellius, yaitu
- Perbandingan antara sinus sudut tiba dengan sinus sudut bias selalu tetap.
- Jika sinar tiba dari medium rapat ke medium yang kurang rapat, sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal
- Jika sinar tiba dari medium yang kurang rapat ke medium yang rapat, maka sinar akan dibiaskan mendekati garis normal
- Jika sinar tiba tegak lurus bidang maka sinar tidak dibiaskan melainkan diteruskan.
Indeks bias yakni perbandingan kecepatan rambat cahaya dalam ruang hampa dengan kecepatan cahaya pada suatu medium. Indeks bias ini merupakan salah satu dari beberapa sifat optis yang penting dari medium. Indeks bias memainkan kiprah yang cukup penting di dalam beberapa bidang diantaranya yakni dalam bidang kimia, pengukuran terhadap indeks bias secara luas telah dipakai antara lain untuk mengetahui konsentrasi larutan dan mengetahui komposisi bahan-bahan penyusun larutan. Indeks bias juga sanggup dipakai untuk mengetahui kualitas suatu larutan.
Dalam bidang industri masakan dan minuman, indeks bias sanggup dipakai untuk mengetahui besarnya konsentrasi gula dalam produk masakan dan minuman, menyerupai pola untuk mengetahui kandungan gula dalam jus buah, kandungan gula dalam kue, dan lain-lain. Indeks bias suatu larutan sanggup diukur dengan memakai beberapa metode antara lain dengan metode interferometri yang mencakup interferometri Mach-Zender, interferometri Fabry-Perot dan interferometri Michelson (Pedrotti dan Pedrotti, 1993). Metode-metode ini merupakan metode yang sangat akurat untuk mengukur indeks bias. Akan tetapi metode-metode tersebut memiliki beberapa kelemahan, antara lain pengoperasian alat yang cenderung rumit dan membutuhkan waktu yang lama.
Metode lain yang sering dipakai untuk mengukur indeks bias yakni dengan memakai spektrometer. Spektrometer terdiri atas beberapa bagian, yaitu sumber cahaya monokromatik, prisma atau kristal dan teropong. Penentuan indeks bias dengan metode ini yakni dengan mengamati sudut deviasi minimum dari cahaya monokromatik yang berasal dari sumber yang keluar dari prisma atau kristal yang ditangkap oleh teropong. Metode ini juga cukup akurat untuk mengukur indeks bias. Namun demikian, metode ini juga memiliki kelemahan yaitu selain pengoperasian alat yang rumit, metode ini membutuhkan sampel penelitian dalam jumlah yang banyak dan juga membutuhkan waktu yang lama. Metode lain yang juga sering dipakai untuk mengukur indeks bias yakni dengan memakai refraktometer. Metode ini merupkan metode yang sederhana. Sampel yang dipakai juga relatif lebih sedikit dibandingkan dengan metode-metode yang lainnya. Sumber http://kumpulantugasekol.blogspot.com
0 Response to "Apa Pengertian Refraktometri?"
Posting Komentar